GenPI.co Banten - Sebanyak 76 anak di Kabupaten Tangerang, Banten, menjadi korban kekerasan seksual.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kabupaten Tangerang, Asep Suherman di Tangerang, Minggu (30/10.
“Sepanjang Januari sampai September 2022, tercatat ada sekitar 76 kasus kekerasan pada anak,” ujarnya.
Dari jumlah kasus tersebut, rata-rata merupakan anak berusia di bawah 15 tahun.
"Paling banyak kekerasan seksual. Dan kebanyakan korban perempuan dan laki-laki di bawah usia 15 tahun," katanya.
Meski demikian, kasus kekerasan terhadap anak di Kabupaten Tangerang pada 2022 menurun jika dibandingkan dengan 2021.
"Kalau di tahun 2021 kita mencatat ada 104 kasus kekerasan anak. Sementara untuk korban anak kita tentu beri pendampingan psikologis," ujarnya.
Menurutnya, kebanyakan kasus kekerasan seksual tersebut dilakukan oleh orang terdekat.
"Pelaku banyak orang terdekat, bahkan sampai ada dilakukan oleh bapak kandung," ungkapnya.
Untuk itu pihaknya sudah menyiapkan pendampingan terhadap para korban.
Selain itu, DP3A Kabupaten Tangerang juga melakukan sosialisasi dan edukasi di sekolah.
Sosialisasi dan edukasi tersebut berisi tentang pencegahan, perlindungan dan pemahaman mencegah terjadi kekerasan seksual.
“Dalam edukasi itu kita melibatkan guru, sekolah dan melibatkan 600 guru BK, termasuk melibatkan Pramuka terkait pencegahan-pencegahan kekerasan anak ini,” pungkasnya. (Ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News