GenPI.co Banten - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mengumumkan jumlah kerugian akibat bencana banjir dan tanah longsor yang melanda Kabupaten Lebak, Banten, Minggu (9/10).
Hal itu diumumkan Kepala BPBD Kabupaten Lebak, Febby Rizky Pratama di Lebak, Rabu (19/10).
Febby menyebut jumlah kerugian akibat banjir dan tanah longsor di 5 kecamatan mencapai Rp 23 miliar.
Kelima kecamatan tersebut meliputi Bayah, Cibeber, Cilograng, Cigemblong dan Panggarangan.
Kerusakan infrastruktur jalan dan jembatan memiliki nilai paling besar mencapai Rp 18 miliar.
Sedangkan, kerugian akibat rusaknya rumah hingga areal persawahan mencapai Rp 5 miliar.
Meski demikian, bencana banjir dan tanah longsor tersebut tidak mengakibatkan korban jiwa dan luka-luka.
"Kami minta warga tetap waspada bencana susulan, karena potensi hujan lebat disertai petir/kilat dan angin kencang masih berpeluang," katanya.
Pemerintah Kabupaten Lebak sudah memberi usulan kepada Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi Banten.
Usulan tersebut berupa pembangunan jalan dan jembatan yang mengalami kerusakan berat dampak dari bencana alam tersebut.
Sebab, pihaknya tidak memiliki anggaran untuk membiayai kerusakan tersebut.
Apalagi, 6 jembatan penghubung antardesa dan antarkecamatan dinilai vital untuk mendorong perekonomian, pendidikan dan kesehatan.
Akibatnya, BPBD Lebak harus menggunakan perahu karet untuk melayani warga yang terdampak kerusakan jembatan.
Jumlah warga yang melintasi penyeberangan dengan menggunakan perahu karet pun dinilai cukup banyak.
"Kami berharap perbaikan infrastruktur jalan dan jembatan itu bisa secepatnya direalisasikan," pungkasnya. (Ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News