GenPI.co Banten - Saat ini pengelolaan lobster cukup menguntungkan untuk ekonomi nelayan di pesisir pantai selatan Kabupaten Lebak, Banten.
Apalagi permintaan di pasaran terhadap lobster juga cenderung meningkat.
Hal itu diungkapkan Kepala Bidang Peningkatan Kapasitas Nelayan Kecil, Dinas Perikanan Kabupaten Lebak, Rizal Ardiansyah di Lebak, Senin (3/10).
Harga lobster pun cukup tinggi, untuk lobster mutiara dijual Rp 1,7 juta/kg, lobster bambu Rp 800.000/kg, dan lobster pasir Rp 500.000/kg.
Karena itu, Rizal meminta nelayan mengembangkan budidaya lobster untuk meningkatkan pendapatan ekonomi.
Selama ini, para nelayan di Perairan Binuangeun, Chara, Bayah, dan Sawarna, banyak yang menangkap benur lobster, lalu menjualnya ke penampungan dengan harga Rp 10.000-25.000/ekor.
"Kami minta nelayan agar membudidayakan lobster, karena cukup menguntungkan dibandingkan menangkap benur dijual ke penampung," jelasnya.
Menurutnya, potensi lobster di perairan selatan Banten cukup besar.
Ini terlihat dari jumlah benur lobster yang dihasilkan saat musimnya mencapai jutaan ekor.
Dirinya juga menilai, lobster jenis mutiara dan bambu dari selatan Banten cukup berkualitas.
Musim benur lobster sendiri terjadi pada awal Oktober-Desember 2022, karena curah hujan tinggi.
"Kami berharap budidaya lobster dapat mendongkrak pendapatan ekonomi nelayan dengan masa panen hingga delapan bulan," pungkasnya. (Ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News