GenPI.co Banten - Sewindu berdirinya Unit Pelaksana Teknis (UPT) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Banten dirayakan dengan peningkatan pelayanan dan peluncuran kateterisasi jantung.
Kepala Dinas Kesehatan Pemprov Banten Ati Pramudji Hastuti menjelaskan, kateterisasi jantung adalah prosedur yang dilakukan dengan cara memasukkan selang panjang ke dalam pembuluh darah dan diarahkan ke jantung.
Menurut Ati, metode pemeriksaan dan pengobatan ini dilakukan oleh dokter spesialis jantung konsultan kardiologi intervensi.
”Prosedur ini aman dilakukan dan jarang menimbulkan komplikasi. Meski demikian, ada beberapa risiko yang dapat terjadi akibat kateterisasi jantung,” kata Ati dikutip dari Antara, Rabu (13/10).
Ati menambahkan, angiografi diagnostik adalah untuk menegakkan diagnosis ada tidaknya penyempitan pembuluh darah koroner.
Setelah tegak diagnosanya, lanjut Ati, baru direncanakan pemasangan ring jantung.
Jika pada angiografi didapat tiga pembuluh darah utama koroner yang menyempit berat atau oklusi total, kata Ati, pasien disarankan untuk operasi bypass jantung.
Apabila pasien menolak bisa dilakukan tindakan pemasangan stent dengan risiko tinggi.
Saat ini alat penunjang lain di RSUD Banten adalah alat pencitraan intra koroner berupa IVUS atau intra vascular ultra sound.
Selain pelayanan angografi koroner diagnostik, RSUD Banten juga dapat melayani pemasangan TPM, sandapan jantung kanan, perikardiosintesis, intervensi coroner perkutan, pemeriksaan FFR atau DFR, pemeriksaan imaging intra koroner IVUS.
Pelayanan unggulan adalah tindakan primary PCI, rescue PCI pada kasus STEMI, tindakan invasive strategy pada kasus UAP/ NSTEMI, Tindakan angiografi diagnostik dan intervensi koroner perkutan pada kasus angina pektoris stabil, pemeriksaan FFR dan DFR serta pemeriksaan imaging intra koroner IVUS. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News