GenPI.co Banten - Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Bandara Soekarno-Hatta memperketat pemeriksaan cacar monyet kepada penumpang dari dalam dan luar negeri.
Kepala KKP Bandara Soekarno Hatta, Darmawali Handoko mengatakan, pengetatan tersebut dilakukan untuk mencegah penyebaran cacar monyet.
“Pengawasan ditingkatkan serta sosialisasi kepada komunitas bandara tentang gejala dan tanda (cacar monyet),” kata Darmawali, dikutip dari Antara, Rabu (24/8).
Dia menuturkan, pengawasan dan pencegahan penularan cacar monyet akan berbeda dengan pengawasan Covid-19.
Sementara ini pihaknya hanya memfokuskan pengecekan ciri-ciri orang terinveksi cacar monyet seperti bintik merah atau ruam kulit, bintik dengan cairan di dalamnya dan demam.
“Kami menyosialisasikan kepada petugas di Bandara Soekarno-Hatta untuk pengawasan terhadap penumpang dengan tanda seperti itu,” katanya.
Kemudian petugas di SCP 2 mengharuskan penumpang membuka masker untuk pengenalan wajah dan pemeriksaan ciri cacar monyet.
“Begitu juga dengan petugas maskapai, yang diimbau melakukan penapisan serupa,” ujarnya.
Jika ditemukan tanda penyakit menular, kata dia, maka pihaknya akan melakukan langkah protokol karantina sementara kepada penumpang.
“Di tiap terminal Bandara Soekarno-Hatta disediakan klinik dengan ruang isolasi sementara, nanti dibawa ke sana,” jelasnya.
Kemudian, penumpang tersebut akan mengisi form gejala yang dirasakan pasien, untuk kemudian dibawa ke rumah sakit yang sudah berkoordinasi KKP.
Dia mengungkapkan, hingga saat ini belum ditemukan penumpang dengan gajala cacar monyet di Bandara Soekarno-Hatta.
Namun, pengawasan ketat tetap dilakukan baik dari kedatangan dalam negeri dan luar negeri.
“Ini kan bukan spesifik dari negara mana wabah itu dibawa, jadi pengawasan kami lakukan di kedatangan dalam dan luar negeri,” kata dia. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News