GenPI.co Banten - Teror ular berbisa melanda suku Badui. Lima warga suku Badui digigit ular berbisa dalam sepekan terakhir.
Satu di antaranya meninggal dunia karena terlambat mendapatkan penanganan medis.
Satu warga lainnya harus diamputasi kakinya karena sudah membusuk setelah dibawa ke pusat kesehatan.
Koordinator Relawan Sahabat Indonesia Muhammad Arif Kirdiat mengaku mendapatkan laporan soal warga digigit ular dari ketua RT setempat.
“Pak RT Ardi menginformasikan warganya yang digigit ular berbisa jenis ular tanah yang mematikan itu," kata Arif di Lebak, Minggu (7/8).
Dia menjelaskan penangangan yang terlambat terhadap korban bisa berakibat fatal.
“Bisa mengakibatkan kematian," kata Arif.
Arif juga mengaku miris melihat tiga puskesmas di perbatasan kawasan permukiman Badui yang tidak memiliki stok obat antibisa ular.
Tiga puskesmas itu ialah Puskesmas Cirinten, Puskesmas Bojongmanik, dan Puskesmas Cisimeut.
Di sisi lain, korban gigitan ular berbisa tidak memiliki BPJS Mandiri maupun BPJS PBI bantuan pemerintah apabila hendak dibawa ke RSUD Adjidarmo Rangkasbitung. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News