GenPI.co Banten - Setelah wisatawan mulai berdatangan, sejumlah pedagang kerajinan khas Badui kembali berjualan. Sebelumnya, banyak toko kerajinan tutup karena sepi wisatawan.
“Semua pelaku ekonomi masyarakat di sini kembali berjualan sehubungan wisatawan setiap hari cukup banyak,” kata Santi (25) pedagang kerajinan di Desa Kanekes, Kabupaten Lebak, dikutip dari Antara, Selasa (2/8).
Kunjungan wisatawan yang semakin ramai, terutama di hari Sabtu dan Minggu, meningkatkan omzet para pedagang.
Pedagang bisa mendapat Rp2-3 juta per hari. Bahkan, di akhir pekan, masyarakat bisa mendapatkan lebih dari Rp5 juta per hari.
Pendapatan tersebut, kata Santi, jauh berbeda dibandingkan dengan selama Covid-19, ketika dagangannya tidak laku sama sekali karena tidak ada pengunjung.
Di hari Sabtu dan Minggu, lanjut dia, banyak rombongan wisatawan yang meninap di rumah warga Badui.
“Kami merasa terbantu ekonomi dengan banyak wisatawan itu,” katanya.
Kerajinan yang dijual di antaranya: kain tenun, ikat kepala lomar, batik khas Badui, pakaian kampret khas Badui, selendang kain tenun, tas koja, dompet dan aneka souvenir.
Kerajinan Badui tersebut dibenderol dengan harga yang bervariasi, mulai dari Rp10 ribu hingga Rp750 ribu, bergantung kualitas. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News