GenPI.co Banten - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak mencatat 277 kejadian bencana alam sepanjang Januari-Juni 2022 akibat hujan lebat disertai angin kencang.
Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Lebak Agus Reza Faisal mengatakan, akibat bencana alam kerugian materi diprakirakan mencapai miliaran rupiah dan tiga orang dilaporkan meninggal.
Menurut dia, bencana alam terjadi akibat cuaca ekstrem yang mengakibatkan banjir, longsor, pergerakan tanah, angin puting beliung, sambaran petir, terseret gelombang hingga gempa bumi dengan magnitudo 5,6.
Dia menuturkan, sepanjang Januari-Juni 2022 kondisi alam sedang kurang bersahabat dengan kondisi hujan lebat disertai petir dan angin kencang.
Masyarakat yang terdampak bencana alam tersebut mencapai ribuan kepala keluarga (KK) di antaranya mereka mengungsi setelah tempat tinggalnya rusak berat.
Kebanyakan warga yang terdampak bencana alam itu tinggal di bantaran sungai, perbukitan, pegunungan dan pesisir pantai.
“Kami tidak henti-hentinya menyampaikan kepada masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana agar meningkatkan kewaspadaan guna menghindari risiko bencana,” katanya.
Menurut dia, 277 kejadian bencana alam itu terdiri atas 21 banjir, 46 tanah longsor, 118 angin puting beliung, 44 kebakaran dan 48 gempa bumi dan pergerakan tanah.
BPBD Lebak memetakan daerah rawan bencana alam di Kabupaten Lebak tersebar di Kecamatan Bayah, Sobang, Lebakgedong, Cigemblong, Bojongmanik, Cibeber, Muncang, Gunungkencana, Cipanas, Cileles, Cimarga, Cikulur, Leuwidamar dan Cilograng.
Selain itu, Kecamatan Rangkasbitung, Cibadak, Kalanganyar, Maja, Curugbitung, Banjarsari, Wanasalam, Cihara dan Malingping.
"Kami mengapresiasi koordinasi itu tetap solid, sehingga dapat menanggulangi pascabencana dengan tepat dan cepat," katanya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News