GenPI.co Banten - Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya menjelaskan pentingnya peran petugas lapangan Keluarga Berencana (KB) pada DP3AKKB menekan angka stunting.
Iti menyebut, peran petugas KB adalah garda depan penanganan kasus stunting. Karena, menurut Iti, petugas KB bersentuhan langsung dengan masyarakat.
Hal ini memungkinkan petugas KB memberi penyuluhan terkait pentingnya akseptor KB pada pasangan usia subur dan kepada pasangan pra nikah.
Petugas KB, kata Iti, juga dapat memantau langsung ibu hamil dan melaksanakan pengukuran terhadap balita.
“Jika ditemukan kasus ibu hamil mengalami kekurangan energi kronik (KEK) dan pengukuran balita tidak sesuai standar kesehatan maka segera ditangani,” kata Iti, dikutip dari Antara, Jumat (1/7).
Lebih lanjut, untuk mempermudah petugas KB lebih dekat dengan masyarakat, Pemkab Lebak menyalurkan bantuan 34 sepeda motor.
Bantuan ini diberikan untuk mempermudah kinerja petugas KB karena wilayah Lebak terdiri dari perbukitan dan pegunungan.
“Kami berharap bantuan sepeda motor itu dapat membangkitkan semangat untuk mengatasi kasus stunting,” kata Iti.
Sementara itu, Kepala Bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana pada DP2KBP3A Kabupaten Lebak Tuti Nurasiah mengapresiasi bantuan sepeda motor untuk petugas KB.
Menurut dia, bantuan ini penting karena petugas KB harus menangani 126.800 kepala keluarga (KK) masuk kategori keluarga rawan stunting.
“Kita optimistis mampu pencegahan stunting 3,5 persen tahun 2022 dari 126.800 KK yang masuk kategori keluarga rawan stunting agar dengan kemudahan akses transportasi melalui bantuan sepeda motor,” katanya. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News