GenPI.co Banten - Ketua Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi Banten Amas Tadjuddin mengharapkan peran perempuan dalam mencegah paham radikal dan terorisme.
Menurut Amas, perempuan dinilai lebih efektif sebagai agen perdamaian mencegah radikalisme dan terorisme yang berpotensi memecah belah persatuan.
“Kami berharap dalam kegiatan soft approach yang melibatkan pemberdayaan perempuan dapat menangkal pemahaman terorisme dan radikalisme,” kata Amas, dikutip dari Antara, Rabu (29/6).
Oleh karena itu, FKPT Provinsi Banten mengusung tema “Perempuan Top Viralkan Perdamaian” yang mampu cegah terorisme dan radikalisme.
Sementara itu, Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Provinsi Banten Zulkarnain mengatakan, perempuan dapat mengambil peran memerangi radikalisme.
Bentunya adalah dengan cara memberikan arahan pada anak-anaknya untuk menanamkan Ideologi Pancasila, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan Bhinneka Tunggal Ika.
Pemahaman itu bahwa masyarakat Indonesia memiliki keanekaragaman perbedaan keyakinan, suku, sosial, dan bahasa.
Di tengah keanekaragaman itu, maka dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari untuk menangkal paham radikal di lingkup keluarga.
“Bagaimana upaya untuk menangkal paham radikal kepada anak, jangan sampai terpapar gerakan-gerakan radikal yang menjadi tantangan bagi kita semua,” jelasnya.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Bidang Perempuan dan Anak FKPT Provinsi Banten Siti Nurasiah mengatakan para perempuan harus bijak dalam penggunaan digitalisasi.
Dia meminta perempuan turut aktif menyaring setiap pemberitaan maupun informasi dalam konten media sosial.
Karena, menurut dia, saat ini banyak pemberitaan dan informasi yang menyebarkan hoaks, mengadu domba dan ujaran kebencian. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News