GenPI.co Banten - Dinas Kesehatan menyebut pada tahun 2022 sebanyak 8.704 anak di Kabupaten Tangerang mengalami stunting, kurang gizi kronis yang mengganggu pertumbuhan anak.
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang dr. Indri di Tangerang mengungkapkan, data tersebut didapatkan dari penilaian status gizi dan pengukuran berat 187.483 anak.
Sementara di tahun 2021, dari pengukuran 212.743 didapatkan 11.083 anak mengalami stunting.
Kasus stunting tersebut terjadi karena faktor gizi sejak berada di dalam kandungan hingga usia dua tahun.
Faktor berikutnya adalah ekonomi, budaya, pola asuh, pemahaman orang tua terkait gizi dan lingkungan.
“Dan faktor sensitif itu menyumbangkan 70 persen penyebab munculnya stunting itu,” katanya.
Saat ini Pemkab Tangerang sedang fokus dalam penurunan angka stunting dengan jalan peningkatan program edukasi kesehatan reproduksi dan gizi bagi remaja dan masyarakat.
Program lainnya yang digalakkan adalah Caplinkasep atau program bimbingan kesehatan dan pemenuhan kebutuhan gizi pada calon pengantin.
“Jadi nantinya setiap desa akan memastikan calon pengantin baru akan dilakukan pemeriksaan kesehatannya. Dan nanti setelah proses itu dilalui akan mendapatkan sertifikat kesehatan,” kata Indri. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News