GenPI.co Banten - DP2KBP3A Kabupaten Lebak menyebut salah satu masalah stunting di Kabupaten Lebak adalah minim sarana air bersih dan jamban.
Kepala Bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, DP2KBP3A Kabupaten Lebak, Tuti Nurasiah berharap ada upaya pemenuhan sarana air bersih dan jamban di setiap keluarga.
Menurut dia, selama ini jumlah masyarakat di Kabupaten Lebak yang mengonsumsi air tidak bersih cukup banyak. Akibatnya, masyarakat mengonsumsi air sumur.
Disebutkan juga masih banyak warga yang BAB sembarangan karena belum memiliki jamban yang layak dan sehat.
Dia berharap pemerintah juga dapat mengupayakan adanya rumah layak huni dengan akses air bersih yang baik dan ada jamban yang bersih.
“Kami meyakini jika rumah tidak layak huni (RTLH) itu dibangun dan terpenuhi sarana air bersih dan sanitasi jamban yang layak dan sehat dipastikan dapat mengatasi stunting,” kata dia, dikutip dari Antara, Senin (20/6).
Dia mengungkapkan, sebanyak 126.800 kepala keluarga (KK) masuk kategori rawan stunting sehingga perlu pendampingan agar tidak melahirkan anak stunting.
Keluarga yang rawan stunting di sini, kata dia, adalah pasangan usia subur yang punya banyak anak, kelahiran jarak dekat, menikah usia muda, krisis air bersih dan jamban.
Dia berharap seluruh stakeholder saling membantu mengatasi persoalan ini untuk menekan angka stunting.
“Kita bisa berhasil menurunkan prevalensi kasus stunting 14 persen sampai 2024,” katanya. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News