GenPI.co Banten - Sejumlah petani Badui di Kabupaten Lebak melaksanakan gerakan budi daya kencur untuk meningkatkan pendapatan atau ekonomi masyarakat.
Santa (45) petani Badui mengatakan, hingga kini petani Badui budi daya tanaman kencur.
“Kecur menjadi andalan pendapatan ekonomi tahunan. Kami bisa menghasilkan pendapatan dari panen kencur hingga belasan juta rupiah,” kata Santa, dikutip dari Antara, Senin (20/6).
Tanaman ini dipilih karena mudah dibudidayakan dan mudah dipelihara. Menanam kencur cukup dengan menanam potongan benih kencur ke lubang tanah dan dipanen 10 bulan kemudian.
Santa menuturkan, harga kencur di pengepul adalah Rp10 ribu per kilogram. Menurut dia, dengan hasil panen hingga tujuh kuintal, petani bisa meraup penghasilan hingga Rp14 juta.
Hal senada juga diungkapkan Pulung (60) warga Desa Kanekes yang telah merasa terbantu dengan hasil pertanian kencur.
Di lahan satu hektar miliknya, dia mempu menghasilkan Rp14 juta dengan hasil produksi hingga 700 kilogram.
Proses penanaman kencur yang dilakukan masyarakat adalah dengan sistim tumpang sari bersama tanaman jagung, sayuran dan pisang.
“Kami menanam kencur di luar kawasan masyarakat adat di Kecamatan Leuwidamar,” katanya.
Hasil panen tanaman ini dipasok hingga ke Pasar Rangkasbitung dan Tangerang hingga Jakarta. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News