GenPI.co Banten - Kepala Bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, DP2KBP3A Kabupaten Lebak Hj Tuti Nurasiah mengungkapkan, pencegahan stunting harus dimulai dari hulu.
Contoh pencegahan dari hulu adalah dengan memberikan sosialisasi dan bimbingan kepada para remaja yang siap nikah untuk membentuk keluarga mandiri.
Hal penting lainnya untuk dilakukan, kata Tuti, adalah membentuk kelompok pusat informasi konsultasi remaja (PIKR) bagi pelajar dan berbasis kelompok masyarakat.
Terlebih, saat ini pemda telah memiliki aplikasi elektronik siap nikah dan hamil untuk daftar menikah.
Pasangan muda akan mendapatkan pendamping dari kader KB, Bidan dan PKK. Pendampingan ini melibatkan 1.708 tim dan 28 Kantor Urusan Agama (KUA).
Lebih lanjut, Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Kabupaten Lebak dr Nurul Isneini mengatakan, jumlah balita yang teridentifikasi positif stunting adalah 6.495 anak.
Jumlah tersebut adalah adalah 6,38 persen dari 101.073 anak sehingga terus diupayakan pencegahan dalam rangka menyelamatkan anak bangsa.
Langkah berikutnya adalah memperhatikan kesehatan ibu hamil dan asupan nutrisi untuk penanganan pada 1.000 hari pertama kelahiran.
“Kami tidak henti-hentinya mensosialisasikan dan mengedukasi pencegahan kepada petugas puskesmas hingga posyandu,” kata Nurul. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News