GenPI.co Banten - Cuaca buruk yang terjadi beberapa pekan terakhir membuat para nelayan tradisional di pesisir selatan Kabupaten Lebak tidak bisa melaut.
Salah seorang nelayan tradisional di sekitar Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Tanjung Panto, Wanasalam, memilih untuk tidak melaut demi keselamatan.
Mereka memilih tidak melaut karena kondisinya membahayakan jiwa dan tidak sebanding dengan hasil tangkapan yang minim.
Abdul mengungkapkan, saat ini kebanyakan nelayan menggunakan perahu kincang bermesin motor tempel dengan panjang 2,5 meter dengan lebar 120
Kebanyakan nelayan menggunakan perahu kincang bermesin motor tempel dengan panjang 2,5 m dan lebar 120 cm.
Perahu jenis tersebut disebut tidak mampu menghadapi gelombang tinggi di atas 2,5 meter dengan tiupan angin 30 knot.
Sementara gelombang di pesisir selatan sudah mencapai empat meter karena angin kencang.
“Jika dipaksakan bisa menimbulkan kecelakaan laut,” katanya, dikutip dari Antara, Sabtu (4/6).
Hal senada juga dialami oleh Acun (55) nelayan tradisional ini juga mengaku tidak berani melaut karena gelombang tinggi dan dapat menimbulkan kecelakaan laut.
Ratusan perahu nelayan tradisional, kata dia, kini ditambatkan di tepi Pantai Binuangen dan sebagian di antaranya diperbaiki. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News