Potensi Banjir, BPBD Tangerang Ingatkan Warga di Bantaran Sungai

02 November 2021 06:00

GenPI.co Banten - Hujan lebat yang terjadi selama dua pekan terakhir dikhawatirkan berpotensi menimbulkan bencana. Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Kabupaten Tangerang menghimbau warga yang tinggal di bantaran sungai untuk meningkatkan kewaspadaan banjir akibat peningkatan curah hujan.

”Masyarakat di imbau meningkatkan kewaspadaan keadaan kondisi alam yang terjadi saat ini, terutama di sekitar bantaran sungai yang mengakibatkan debit air meluap. Jadi selain waspada aktif dalam mengamati kondisi debit air,” kata Kepala BPBD Kabupaten Tangerang Bambang Sapto, dikutip dari Antara, Senin (1/11).

Menurut Bambang, hujan lebat di beberapa pekan terakhir ini dikhawatirkan meningkatkan debit air di sungai. Menurutnya, hujan di wilayah Lebak dan Pandeglang itu perlu diwaspadai karena beberapa aliran sungai yang melintasi wilayah Solear, Cisoka dan Jayanti, Kabupaten Tangerang.

BACA JUGA:  Peralihan Musim, BPBD Lebak: Waspada Bencana Hidrometeorologi

Untuk mengantisipasi bencana, BPBD Kabupaten Tangerang telah melakukan berbagai upaya mitigasi secara dini dengan membangun posko-posko pemantauan bencana di 10 titik, seperti Kecamatan Kosambi, Pakuhaji, Sepatan, Mauk, Kronjo, Balaraja, Cisoka, Tigaraksa, Sepatan, Kelapa Dua, dan Curug.

”Kami juga selalu menyiagakan personel dan menyiapkan alat-alat penyelamatan pada waktu bencana terjadi secara rutin. Jadi kita siapkan semua,” ujarnya.

BACA JUGA:  Cuaca Buruk! BPBD Serukan Waspada Longsor di Lebak, Mana Saja?

BPBD Kabupaten Tangerang juga mengingatkan ancaman bencana lainnya yang harus diwaspadai, seperti angin kencang yang mengakibatkan pohon tumbang dan longsor akibat hujan deras.

”Selain banjir, dari info yang kita terima pekan ini ada pohon tumbang di wilayah Tigaraksa, kemudian longsor di Tanjung Anom, oleh karenanya kewaspadaan masyarakat harus ditingkatkan lagi.” ungkapnya.

BACA JUGA:  Gawat, Jalan Penghubung Longsor, Ini Kata BPBD Lebak

Dalam upaya memberikan edukasi terkait dengan penanganan dampak bencana, pihaknya telah membentuk Desa Tangguh Bencana (Destana) dengan menyiapkan relawan yang sudah dibekali pengetahuan pada setiap destana.

Hingga saat ini di Kabupaten Tangerang telah terbentuk 107 desatana dari total target 274 destana. Ia berharap hingga akhir 2023 diharapkan terbentuk 274 destana di desa atau kelurahan yang dapat membantu sosialiasi dan menghadapi bencana.

”Dari pengalaman sebelumnya itu selalu banjir diakibatkan oleh adanya tumpukan sampah yang menyumbat. Oleh karenanya kami mengimbau masyarakat harus lebih meningkatkan kesadaran akan kebersihan dalam membuang sampah dan juga dalam pemeliharaan saluran-saluran sungai di sekitar tempat tinggal masing-masing,” pungkasnya. (ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Citra Dara Vresti Trisna

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co BANTEN