GenPI.co Banten - Komisi V DPR RI meninjau pembangunan instalasi pengolahan air Sitanala yang memiliki kapasitas 500 liter per detik.
Wali Kota Tangerang Arief R. Wismansyah menerima kunjungan rombongan komisi V DPR RI menjelaskan kondisi real Sungai Cisadane yang jadi sumber pengolahan air minum utama bagi masyarakat.
Menurut dia, saat ini kondisi sungai sedang mengalami pendangkalan akibat sedimentasi.
“Pemkot sudah berkoordinasi dengan pemerintah pusat melalui Kementerian PUPR dan juga BBWS Ciliwung Cisadane, namun belum menemui solusi yang tepat,” kata Arief, dikutip dari laman resminya, Jumat (3/6).
Saat ini pihak pemkot sedang menginisiasi rencana normalisasi Sungai Cisadane melalui mekanisme kerja sama dengan sektor swasta.
Sedangkan dana diambil dari perusahaan-perusaan yang memanfaatkan air dari Sungai Cisadane.
“Tapi, ide tersebut terbentur dengan UUD No. 17 tahun 2019 tentang Sumber Daya Air (SDA),” ujarnya.
Berdasarkan regulasi tersebut, disebutkan normalisasi sungai hanya dapat dilakukan pemerintah pusat.
“Mohon aspirasi kami dapat dipertimbangkan,” sambungnya.
Pada kunjungan DPR kali ini, pemkot berharap pihaknya mendapat dukungan secara aturan dari unsur legislatif sebagai landasan dukungan secara aturan dari unsur lagislatif sebagai landasan hukum bagi pemda dalam hal menyediakan air bersih.
“Agar kami pemda dapat bekerja lebih efektif dan efisien,” harapnya.
Menanggapi keluhan Walkot Tangerang, Wakil Ketua Komisi V DPR RI Ir. Ridwan Bae mengungkapkan gagasan normalisasi Sungai Cisadane dengan menggunakan dana tanggung jawab sosial perusahaan merupakan ide yang baik.
Karena, menurut dia, normalisasi sungai dengan dana CSR tidak akan membebani APBD dan jadi bentuk partisipasi swasta kepada lingkungan.
“Mengingat sungai cisadane menjadi sumber kehidupan bagi masyarakat sebagai sumber air baku pengolahan air bersih,” kata politikus Partai Gerindra tersebut. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News