ERICA di Riau Dimulai, Begini Kata Rektor UPJ

24 Mei 2022 10:00

GenPI.co Banten - Universitas Pembangunan Jaya (UPJ) mengikuti pelaksanaan kegiatan Empowering Polytechnic in Indonesia (ERICA) di Riau 23-26 Mei 2022.

Kegiatan ini merupakan ajang bagi pimpinan politeknik dalam memperluas jaringan dan bertukar strategi dalam mentransformasi institusinya. Program ini disebut menjadi ajang peningkatan kapasitas kepemimpinan.

Kegiatan ini diikuti oleh 24 pimpinan Poltek di mana mereka akan membawakan laporan implementasi dari rencana aksi transformasi yang yang dipimpinnya.

BACA JUGA:  Bakal Gelar Humbold Kollege, Ini Tiga Alasan UPJ Fokus Tema Urban

Rektor Universitas Pembangunan Jaya (UPJ) Tangerang Selatan Leenawaty Limantara mengatakan, ERICA sudah dimulai sejak Desember 2021 silam.

Program ini disebut merupakan hasil kolaborasi UPJ dan Politeknik Caltex Riau (PCR) melalui program German Academic Exchange Service (DAAD) dan The German Rectors’Conference (HRK).

BACA JUGA:  Rektor: Sarjana UPJ Akan Punya Ijazah dan Sertifikat Kompetensi

Kegiatan ini dikoordinir secara internasional oleh University of Potsdam, Jerman yang menghasilkan hibah dari Kementerian Federal Kerja sama Ekonomi dan Pembangunan Jerman (BMZ).

Sedangkan Project Action Plan (PAP) merupakan pola perencanaan strategis yang unik, di disain dengan template yang membantu project manager di Perguruan Tinggi mengendalikan implementasi rencana aksi sejak dari tahapan perencanaan sampai dengan tahapan implementasi dan evaluasinya.

BACA JUGA:  UPJ Tangsel Sukses Raih SK Lisensi dari BNSP, Bidang Apa Saja?

Menurut dia, template PAP ini telah dimanfaatkan peserta pelatihan di Asia Tenggara, Afrika dan Amerika Latin. Sedangkan DIES NMT, lanjut dia, tempat ERICA menginduk, merupakan program multiplikasi pelatihan internasional di tingkat nasional.

“Tahap akhirnya akan ditutup dengan rangkaian presentasi implementasi rencana aksi transformasi politeknik oleh para pimpinan yang telah mendapatkan pelatihan intensif pada bulan Desember 2021,” ujarnya.

Acara ini diklaim dapat meningkatkan kapasitas pimpinan Politeknik di Indonesia untuk membekali peserta tidak hanya seputar isu kepemimpinan tetapi menggunakan berbagai metode pelatihan yang dapat dimultiplikasi oleh peserta di dalam membangun kapasitas Politekniknya. 

Seperti halnya peer consultation dalam memecahkan masalah organisasi berbasis masukan peer yakni sejawat pimpinan Politeknik, untuk memperkaya sudut pandang pemecahan masalah secara cepat dan tepat sasaran.  

“Pelatihan ini unik karena dibangun dengan konsep mengangkat isu-isu riil peserta dan diselesaikan bersama oleh peserta sendiri,” pungkasnya. (ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Citra Dara Vresti Trisna

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co BANTEN