GenPI.co Banten - Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Serang Zaldi Dhuhana mengungkapkan, hingga saat ini pihaknya belum menemukan kasus positif Penyakit Mulut dan Kuku.
Guna mencegah penyebaran virus, pihaknya berkoordinasi dengan tiga polres di Kabupaten Serang, yakni: Polresta Serang Kota, Polres Serang dan Polres Cilegon.
Pada pertemuan tersebut akan dibahas terkait Standar Operasional Prosedur (SOP) penanganan PMK.
Terlebih saat ini sudah menjelang Hari Raya Idul Adha di mana transaksi perdagangan hewan kurban akan marak.
Oleh karena itu, pihaknya meminta bantuan aparat untuk pengecekan di pos-pos hewan sebelum masuk ke Kabupaten Serang.
“Kami melarang hewan ternak yang berasal dari daerah terjangkit penyakit mulut dan kuku masuk ke Kabupaten Serang,” ujar Zaldi, dikutip dari Antara, Jumat (20/5).
Dia menegaskan, hewan ternak yang akan masuk ke Kabupaten Serang harus memiliki SKHH dan tetap melalui proses pengecekan.
Hewan yang terindikasi PMK, kata dia, akan dipulangkan kembali ke wilayahnya agar tidak menular ke ternak lainnya.
Sementara itu, General Manager Produksi PT Lembu Jantan Perkasa Sutrisno mengatakan bahwa hewan ternak yang ada di perusahaannya merupakan ternak impor dari Australia. Dia mengklaim hewan ini tidak ada yang terkena penyakit PMK.
Terkait persiapan Idul Adha, pihaknya menyiapkan 1.200 ekor sapi yang siap dijual. Menurut dia, hewan yang akan dijual tersebut dipastikan aman dan bebas PMK karena rutin pengontrolan dan pengecekan oleh dokter hewan.
“Hewan ternak sapi itu akan dijual untuk memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakat Provinsi Banten,” ujar Sutrisno. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News