3 Tahun Korban Tanah Gerak Belum Dapat Huntap, Begini Kondisinya

GenPI.co Banten - Warga korban tanah bergerak di Kampung Jampang Cikuning Sidamanik Kabupaten Lebak mengeluhkan kondisi tempat tinggal mereka yang memperihatinkan.

Ketua RT 01/09 Kampung Jampang Cikuning Sidamanik Kabupaten Lebak Sukanta berharap pemerintah daerah segera merealisasikan huntap yang dijanjikan usai bencana tanah bergerak.

“Karena sudah tiga tahun kondisi mereka menempati kondisi rumah nyaris roboh,” kata Sukanta, dikutip dari Antara, Senin (16/5).

BACA JUGA:  Korban Tanah Bergerak Cimanga Minta Bantuan, Kondisi Mereka Miris

Hal senada juga diungkapkan Iyan, Ketua Rukun Tetangga di Huntara 1 Cigobang, Kabupaten Lebak.

Iyan mengaku warganya menempati gubuk-gubuk tenda hunian sementara yagn dibangun relawan karena belum memiliki hunian tetap.

BACA JUGA:  3 Tahun Menunggu Direlokasi, Begini Kondisi Korban Tanah Bergerak

Masyarakat korban bencana tersebut tinggal di ruangan sekitar 4x4 meter bersama dengan istri dan anak sehingga saling berdesaskan di ruang sempit.

Bahkan setiap hari dia menerima laporan ada warga sakit di blok Huntara I yang dihuni 86 kepala keluarga.

BACA JUGA:  Korban Bencana Tanah Bergerak Tunggu Bantuan Huntap Sejak 2019

Kesehatan warga terganggu karena tinggal di lingkungan yang kurang bersih dan sempit.

“Kami hampir setiap hari menerima laporan warga sakit akibat tinggal di lokasi hunian yang tidak layak huni itu,” katanya.

Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak Febby Rizki Pratama mengaku bila pihaknya telah mengajukan pembangunan huntap.

Dia mengungkapkan, korban tanah bergerak di Kecamatan Cimarga sebanyak 41 keluarga dan di Cikulur 48 keluarga.

Begitu juga dengan korban bencana banjir bandang di Kecamatan Lebak Gedong, Cipanas, Sajira dan Curugbitung pada awal 2020 juga berharap mendapat bantuan hunian tetap untuk 378 keluarga.