Begini Saran BRIN untuk Mengatasi Banjir di Kota Tangerang

15 Mei 2022 03:00

GenPI.co Banten - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menilai, penanganan banjir akibat luapan Kali Cirarab dan Sabi butuh kerja sama antara pusat dan pemda.

Perekayasa Madya BRIN Nur Hidayat menilai, penanganan banjir tidak dapat dilakukan oleh Pemkot Tangerang semata.

Menurut dia, Pemkot Tangerang telah melakukan pemetaan akuifer dengan membuat sejumlah kolam retensi dan resapan penampungan mengantisipasi kenaikan debit air.

BACA JUGA:  Antisipasi Banjir di Kota Tangerang, PUPR Lakukan Ini

Selain itu, saluran drainase saluran drainase perkotaan telah terintegrasi dengan saluran pembuangan.

Menurut dia, saluran pembuangan yang ada telah jenuh sehingga daya tampungnya berkurang dan butuh penanganan ekstra melalui singkronisasi antar daerah.

BACA JUGA:  Satpol PP Kota Tangerang Awasi Pedagang Membandel di Kali Sipon

Nur Hidayat menuturkan, air yang melintas di DAS Kali Sabi dan Cirarab Kota Tangerang berasal dari Bogor.

“Hilirnya yang berada di wilayah Kabupaten Tangerang tak ada penampungan sehingga kerap terkena imbas banjir juga,” ujarnya, dikutip dari Antara, Sabtu (14/5).

BACA JUGA:  PMI Kota Tangerang Siaga di Pos Mudik, Tak Ada Penyakit Serius

Menurut dia, pintu air di Kota Tangerang harus dibuka agar banjir tidak parah. Pengurangan daya tampung, kata dia, perlu penanganan khusus dengan focus kerja dari Kementerian PUPR karena DAS Sabi dan Cirarab merupakan kewenangan BBWSC.

Dia juga menuturkan, banjir yang terjadi di Kota Tangerang pada Rabu (11/5) terjadi karena tingginya curah hujan yang cukup tinggi.

“Sehingga dapat disimpulkan bahwa kejadian banjir di Kota Tangerang disebabkan ada kiriman dari hulu untuk Cirarab dan Sabi ditambah dengan curah hujan yang turun sangat tinggi,” ujarnya.

Sementara itu, Wali Kota Tangerang Arief R. Wismansyah mengatakan, pihaknya telah meminta petugas PUPR melakukan pembersihan drainase untuk mengatasi genangan.

Pihaknya juga telah menyiapkan skkema ketika terjadi luapan dengan membuat turap dan menyiagakan pompa penyedot.

Bahkan Dinas PUPR Kota Tangerang telah mengoperasikan 232 mesin pompa berbagai jenis untuk mengurangi debit air di sejumlah titik saat banjir beberapa waktu lalu.

“Pompa portabel ada delapan unit, pompa listrik 148 unit yang di rumah pompa, mobil pompa tiga unit, pompa apung dua unit, dan pompa disel 71 unit di rumah pompa,” ujar Ruta Ireng Kepala Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang (PUPR) Kota Tangerang. (ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Citra Dara Vresti Trisna

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co BANTEN