GenPI.co Banten - Tingginya angka kasus hepatitis di berbagai negara mendorong Pemkot Tangerang menyosialisasikan mitigasi kasus hepatitis akut di rumah sakit, klinik dan puskesmas di daerahnya.
Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah mengatakan, penanganan hepatitis merupakan tanggung jawab bersama dengan masyarakat untuk memeriksakan kondisinya bila sedang bergejala.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang dr Dini Anggraeni mengatakan, hingga saat ini pihaknya belum menemukan belum menemukan laporan kasus hepatitis akut tersebut di daerah setempat.
Sebagai upaya antisipasi, Dinkes menyiapkan link laporan apabila nantinya ditemukan penyakit tersebut. Selain itu, disiapkan pula penanganan sesuai aturan kemenkes.
“Dinkes terus menjalin komunikasi dan menerima aturan dari Kemenkes terhadap kasus baru ini,” ujarnya.
Dia juga mengaku telah berkoordinasi dengan pihak puskesmas dan rumah sakit untuk terus memantau secara teliti agar tidak kecolongan.
Sementara itu, untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19 setelah Idul Fitri, pihaknya melakukan tes cepat secara acak.
“Kasus harian COVID-19 masih terkendali, walaupun masih ada penambahan kasus tapi jumlahnya tidak signifikan,” ujarnya.
Dia juga menuturkan, bila Dinkes telah memastikan program vaksinasi dan swab atau tes cepat secara acak.
Selain itu, dia meminta pemudik melaporkan kedatangannya kepada aparatur lingkungan masing-masing.
"Kita (pemkot) ingin membangun kesadaran masyarakat, kan di wilayah ada ketua RT dan RW. Untuk selanjutnya diverifikasi, agar tidak perlu dilakukan operasi yustisi," ujarnya. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News