GenPI.co Banten - Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengungkapkan, hepatitis akut (hepatitis misterius) yang menyerang anak-anak di sejumlah negara tidak berkaitan dengan vaksin Covid-19.
Ketua Unit Kerja Koordinasi (UKK) Gastro-Hepatologi IDAI Dr dr Muzal Kadim mengatakan, sebagian besar dari kasus yang muncul saat ini belum divaksin.
“Justru belum divaksin karena kebanyakan adalah anak di bawah umur enam tahun,” ungkap Muzal, dikutip dari Sabtu (7/5).
Saat ini pihaknya masih dalam tahap menduga apakah kejadian tersebut terjadi secara bersamaan atau sebagai penyebab langsung.
Selain itu, pihak WHO juga sedang menginvestigasi penyebab pastinya masalah hepatitis misterius.
“Itu masih merupakan dugaan karena selama ini Covid-19 tidak pernah menimbulkan gejala seperti yang hepatitis akut berat ini,” ujarnya.
Menurut dia, jika kasus ini dikaitkan dengan vaksin, adalah karena terjadi secara bersamaan, penderita hepatitis misterius yang juga ditemukan memiliki virus sars-cov-2 dan adenovirus yang diduga jadi penyebab.
Sebelumnya, Kemenkes telah meminta masyarakat mewaspadai adanya hepatitis misterius yang menyerang anak-anak di beberapa negara di dunia.
Bahkan kasus hepatitis misterius ini telah ditetapkan sebagai kejadian luar biasa pada 15 April 2022. Di Indonesia juga ada tiga kasus kematian anak akibat dugaan hepatitis yang belum diketahui penyebabnya. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News