GenPI.co Banten - Salah satu usaha yang banyak menjamur menjelang Lebaran Idul Fitri adalah jasa penukaran uang di pinggir jalan. Usaha ini tetap laris meski harus bayar 10 persen.
Seperti halnya lebaran tahun ini, banyak orang menawarkan jasa penukaran uang di sepanjang jalan arteri jalur Serang-Jakarta di Kawasan pertokoan di Kabupaten Tangerang.
Dikutip dari Antara, jasa penukaran uang ini banyak ditemui di Kawasan pertokoan di Jalan Raya Pantura, Serang-Jakarta hingga Kawasan pertokoan Citra Raya Cikupa.
Jasa penukaran uang ini berdiri berderet di pinggir jalan setiap 100-200 meter. Mereka berdiri sambil menunjukkan tumpukan uang baru.
Ada Sebagian dari mereka yang menawarkan dan ada yang hanya diam saja. Karena, masyarakat sudah banyak yang tahu akan jasa ini.
Johan (38), salah satu pelaku jasa penukaran uang di jalan Raya Pantura, mengaku sudah menjalani usaha ini sejak tahun 2017.
"Hanya pas dua tahun kemarin berhenti karena gak ada mudik Lebaran," ucap Johan.
Ketika mudik lebaran kembali diperbolehkan, maka usaha ini Kembali menggeliat. Usaha ini mulai keluar setiap H-8 hingga H-1.
Mereka keluar sejak awal agar warga mengerti kemana harus menukarkan uang.
Sengaja kita buka sejak awal, supaya warga pada tau dimana tepat penukaran uang," tuturnya.
Uang yang ditukarkan di sini adalah pecahan Rp2 ribu, Rp5 ribu, Rp10 ribu dan Rp20 ribu. Setiap penukaran dirinya mendapat untung sebesar 10 persen.
"Jadi kalau misalkan tukar Rp100 ribu, biayanya Rp110 ribu. begitu juga kalau Rp200 jadi Rp220 ribu dan seterusnya," ujar dia.
Adapun pecahan uang yang paling banyak diburu masyarakat adalah pecahan Rp2 ribu, Rp5 ribu dan Rp10 ribu.
Menurutnya, masyarakat mau menggunakan jasa penukaran uang meski harus bayar 10 persen.
Menukar uang di pinggir jalan dinilai lebih cepat dan praktis dibandingkan harus ikut antre di bank.
"Biar cepat aja kalau tukar uang di sini daripada di Bank. Nanti uang ini buat THR anak dan ponakan di rumah," kata dia. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News