GenPI.co Banten - Serangkaian aksi yang digelar mahasiswa di Jakarta dan berbagai daerah ditanggapi oleh Akademisi Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Latansa Mashiro Rangkasbitung, Mochammad Husen.
Husen mengimbau Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Seluruh Indonesia (SI) agar menyampaikan aspirasi tuntutan dengan prinsip menghindari kekerasan.
“Kita minta aksi unjuk rasa di Jakarta dapat menyampaikan aspirasi tanpa melanggar hukum,” kata Husen, dikutip dari Antara, Senin (12/4).
Dia menilai, aksi atau unjuk rasa adalah hal yang diperbolehkan di era kebebasan dan dilindungi negara.
Meski diperbolehkan, penyampaian aspirasi tersebut harus sesuai dengan UU dan tidak melakukan anarkisme maupun kekerasan yang merugikan masyarakat.
Begitu juga petugas pengamanan tidak melakukan tindakan represif terhadap para pengunjuk rasa, katanya pula.
Dia juga mengingatkan para petugas keamanan untuk tidak mengedepankan kekerasan ketika mengawasi mahasiswa yang sedang aksi.
Pihak keamanan juga diminta untuk tidak menggunakan peluru tajam dan jangan sampai terpancing oleh emosi.
Dia mencemaskan aksi mahasiswa disusupi oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab yang bertujuan untuk menciptakan kekisruhan.
“Kami berharap petugas tampil di hadapan pengunjuk rasa memberikan simpati tanpa kekerasan,” ujarnya lagi.
Husein juga menuturkan, pemerintah telah menyatakan akan tetap melaksanakan Pemilu 2024 secara demokratis dan konstitusional.
Dia juga meyakini bila tidak akan ada masa perpanjangan tiga periode presiden.
“Kami minta mahasiswa lebih mengedepankan pemikiran secara akademis dan intelektual untuk penyampaian tuntutannya,” katanya pula. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News