Pedagang Takjil di Rangkasbitung Tersenyum, Untungnya Wow

06 April 2022 07:00

GenPI.co Banten - Sejumlah tempat di Jalan Multatuli, Kecamatan Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, dipenuhi pedagang takjil untuk berbuka selama bulan Ramadan 1443 Hijriah.

Para pedagang takjil mengaku kewalahan meladeni pembeli yang mulai menyerbu beberapa saat menjelang berbuka.

Bahkan keramaian pembeli yang menyerbu lapak pedagang sampai menimbulkan kemacetan di jalan raya.

BACA JUGA:  Warga Rangkasbitung dan Tigaraksa Waspada Hujan Lebat Siang Hari

Mereka puluhan pedagang takjil itu menggelar aneka makanan di sekitar ruas Jalan Multatuli Rangkasbitung dengan membuat tenda.

Makanan dan minuman yang dijual di lapak-lapak ini adalah beraneka makanan, mulai kuliner, sayur mayur, lauk pauk, daging, kolak, gado-gado, asinan, jus, bubur sumsum.

BACA JUGA:  Gempa Magnitudo 4,8 Guncang Rangkasbitung, Warga Diminta Waspada

Sedangkan harga yang ditawarkan dari Rp1.000 hingga Rp50 ribu.

“Kami puasa hari kedua ini merasa kewalahan melayani pembeli,” kata Nani (45) seorang pedagang takjil.

BACA JUGA:  Cegah Balap Liar, Polsek Rangkasbitung Gelar Razia Rutin

Menurut Nani, para pembeli yang menyerbu dagangannya bukan hanya dari wilayahnya saja, tapi juga dari Pandeglang dan Serang.

Lapak dagangan takjil ini mulai ramai diserbu pembeli pada pukul 15.00 WIB hingga pukul 17.30 WIB.

“Kami berjualan takjil setiap Bulan Ramadan dan bisa menghasilkan keuntungan bersih Rp300 ribu permukaan hari dari modal Rp1,5 juta,” ungkapnya, dikutip dari Antara, Selasa (5/4).

Hal senada juga diungkap Aminah (45) pedagang takjil di Jalan Sunankalijaga, Rangkasbitung.

Dia mengaku, dengan modal Rp1,1 juta, dia mendapat untung hingga Rp200 ribu per hari.

“Saya kira omzet pendapatan itu tidak jauh dengan tahun lalu,” katanya.

Dia mengaku, hasil yang didapatkan tersebut dapat membantu perekonomian keluarga.

Kepala Bidang UMKM Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Lebak Abdul Waseh mengatakan, para pedagang takjil adalah pelaku UMKM yang punya kualitas.

Abdul menilai, dagangan yang dijual UMKM ini higienis dan produksi sendiri. Para pedagang ini, kata dia, juga menjual hasil produksinya lewat online.

“Kami membina pelaku usaha itu agar tumbuh dan berkembang untuk meningkatkan pendapatan ekonomi keluarga,” katanya. (ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Citra Dara Vresti Trisna

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co BANTEN