Pandemi Belum Usai, Bupati Serang Kapok Pasang Target Tinggi

01 April 2022 16:00

GenPI.co Banten - Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah menyampaikan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Bupati Serang tahun anggaran 2021 di Rapat Paripurna DPRD Kabupaten Serang, Kamis (31/3).

Pada kesempatan itu, Bupati Serang menyampaikan realisasi program dan capaian dari Pemkab Serang hingga akhir 2021.

Laporan pertanggungjawaban yang dibacakan Tatu di depan anggota DPRD Kabupaten Serang terkait dengan pertumbuhan ekonomi di wilayahnya pada akhir tahun 2021.

BACA JUGA:  Wabup Serang Beberkan Gaya Kepemimpinan Mantan Anggota Pramuka

Pada laporannya, Tatu menyebut pertumbuhan ekonomi mencapai 3,65 persen dari target yang ditetapkan sebesar 3,41 persen di tahun 2021.

Kemudian laju inflasi yang terealisasi mencapai 1,75 persen dari target yang ditetapkan 1,5 persen.

BACA JUGA:  Hukuman Ini Menanti Mafia Pengemas Ulang Minyak Curah di Serang

Menurut Tatu, terkait inflasi adalah sesuatu yang merata di Indonesia di mana semua daerah terdampak dan naik tingkat inflasinya.

Sedangkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Serang pada tahun 2021 adalah sebesar 67,82 point dari yang ditargetkan 67 point.

BACA JUGA:  Polres Serang Bekuk Suami Penjual Istri, Ditawarkan Lewat Michat

“IPM Kabupaten Serang kalau dibandingkan 2022 naik 0,12 point karena kondisi pandemi,” kata Tatu, dikutip dari Antara, Kamis (31/3).

Tatu mengakui, dari segi target memang tidak tercapai karena pada saat penargetan diasumsikan pandemi tidak berkepanjangan.

“Tapi kalau dibandingkan tahun kemarin IPM sudah naik,” ujarnya.

Sedangkan untuk tingkat kemiskinan mencapai 5,49 persen dari yang ditargetkan 4,50 persen pada tahun 2021.

Tatu menilai, kenaikan angka kemiskinan naik nol koma sekian persen adalah sesuatu yang wajar jika masih berada di kondisi pandemi Covid-19.

Sedangkan untuk angka pengangguran, lanjut dia, turun dari 12 persen menjadi 10,58 persen.

“Sekarang kondisi Covid mereda, ini kita harus bergerak cepat, terutama untuk menyelamatkan ekonomi di masyarakat dengan UMKM,” ujarnya.

Menurut dia, segala program UMKM harus terus didorong agar yang kemarin ambruk sekarang dapat bangkit kembali usai pandemi.

Sementara untuk tahun ini, Tatu mengaku, pihaknya tidak akan memasang target yang terlalu optimistis. Karena, di masa pandemi ini situasi tidak dapat diprediksi.

Selain itu, dia mengaku belajar dari pengalaman di tahun 2021.

“Jadi dikhawatirkan tidak bisa 100 persen,” katanya. (ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Citra Dara Vresti Trisna

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co BANTEN