Dinkes Tangerang: Pasien Meninggal Akibat TBC Menyamai Covid-19

25 Maret 2022 13:00

GenPI.co Banten - Dinas Kesehatan Kota Tangerang menemukan sebanyak 3.908 kasus tuberkulosis (TBC) pada tahun 2020.

Sebanyak 78 kasus di antaranya atau 2,2 persen pasien TBC tersebut meninggal dunia.

Pada 2021, Dinkes Kota Tangerang kembali menemukan kasus TBC di Kota Tangerang mencapai 4.414 kasus TBC dan 0,8 persen dari jumlah tersebut meninggal.

BACA JUGA:  LKPJ Wali Kota Tangerang Mentereng, Capaian Kinerja 93,32 Persen

Kepala Dinkes Kota Tangerang dr Dini Anggraeni mengungkapkan, tingkat kematian akibat Covid-19 hampir sama dengan kematian akibat TBC.

Menurut Dini, dua tahun dilanda pandemi Covid-19 membuat perhatian pada penyakit lain berkurang.

BACA JUGA:  Cari Pusat Kuliner di Kota Tangerang, Umami Eats Jawabannya

“Ayo kembali mengingatkan bahwa penyakit TBC juga sama berbahayanya dengan covid-19,” ajak Dini, dikutip dari laman resmi Pemkot Tangerang, Kamis (24/3).

Dini mengklaim, pihaknya telah banyak melakukan penanggulangan kasus TBC. Mulai dari pelayanan TBC resisten obat, kolaborasi TB HIV dan TB DM.

BACA JUGA:  Mantap! 20 UMKM di Kota Tangerang Pamer Produk di INACRAFT 2022

Dinkes juga menyatakan telah menginvestigasi kontak dengan peran aktif kader TBC, pembentukan 1000 kader khusus TBC, standarisasi ISTC bagi tenaga medis hingga pemanfaatan digital health untuk skrining TBC.

Terkait fasilitas pendukung pelayanan TBC di Kota Tangerang, pihaknya telah menyediakan sembilan laboraturium rujukan tes cepat molekuler (TCM).

Sebanyak 38 puskesmas telah menerapkan DOTS, 32 RS yang menetapkan strategi DOTS, 69 klinik swasta BPJS di antaranya 48 klinik ber-MOU pelayanan TBC hingga adanya satu RS rujukan TBC kebal obat dan 13 puskesmas satelit untuk layanan TBC kebal obat.

“Namun, penanggulangan dan pelayanan ini harus diiringi dengan kesadaran masyarakat akan kesehatan pada dirinya,” kata Dini.

Dini juga mengimbau agar masyarakat tidak ragu berobat ke puskesmas jika mengalami batuk lebih dari dua minggu agar dapat dilakukan deteksi dini.

“Tak hanya dilakukan Petugas Kesehatan skrining lapangan, namun kesadaran masyarakat untuk memeriksakan diri,” jelas Dini.

Dia mengimbau agar masyarakat tidak takut dan ragu berobat TBC di Puskesmas Kota Tangerang. Karena, menurut dia, pelayanan dan fasilitas kesehatan yang ada sudah berstandar penanganan TBC.

Dia memastikan pelayanan dan obat-obatan untuk kasus TBC akan digratiskan hingga pasien tersebut sembuh.

“Pada dasarnya, TBC merupakan penyakit yang bisa disembuhkan jika diobati dengan benar. Oleh karena itu, semakin cepat TBC terdeteksi semakin besar potensinya untuk sembuh,” ungkapnya.

Menurut dia, ketika sudah didiagnosis menderita TBC, pasien harus mengikuti prosedur pengobatan yang membutuhkan waktu yang cukup lama minimal enam bulan, dengan minum obat yang teratur tanpa putus. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Citra Dara Vresti Trisna

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co BANTEN