GenPI.co Banten - Kabupaten Serang terpilih sebagai pilot project percontohan penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di wilayah tersebut.
Hal tersebut disampaikan Direktur Keluarga Perempuan Anak, Pemuda dan Olahraga Bappenas Woro Srihastuti Sulistyaningrum di sebuah lokakarya yang merupakan kerja sama antara pemerintah dengan United Nations Population Fund (RI UNFPA).
Menurut Woro Srihastuti, saat ini AKI dan AKB sudah menurun hingga 2,2 persen per tahun.
“Kita harusnya kalau bisa ingin mencapai target RPJMN itu harus kita turunkan 5,5 persen pertahun, artinya kita perlu percepatan,” ujar Woro Srihastuti, dikutip dari Antara, Selasa (14/3).
Upaya menjadikan Kabupaten Serang sebagai pilot project merupakan upaya memastikan terintegrasikannya berbagai bidang sektor-sektor untuk menurunkan AKI dan AKB, karena angkanya juga masih cukup tinggi.
“Jawa Barat dan Banten ini termasuk lima tertinggi juga di Indonesia untuk AKI dan AKB,” terangnya.
Di lain pihak, Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah mengaku bersyukur Kabupaten Serang dijadikan sebagai percontohan untuk penurunan AKI dan AKB.
Menurut Tatu, Lokakarya kepemimpinan masa depan Indonesia dalam PPT Kespro terkait dengan AKI sebagaimana diketahui bahwa Indeks Pembangunan Manusia (IPM) merupakan salah satu indikatornya di bidang kesehatan.
“Bidang kesehatan itu adalah usia lama hidup dan diturunkan lagi itu AKI dan AKB baru lahir yang bisa berkontribusi terhadap indikator IPM di bidang kesehatan ini,” ujarnya.
Menjadikan Kabupaten Serang sebagai pilot project, kata Tatu, membuat dirinya merasa terbantu untuk meminta kepada Staff Ahli Bidang Kesra, Bappeda sebagai leader untuk mengoordinasikan dengan Kementerian Agama (Kemenag) terkait pernikahan dini.
“Sebab tingginya AKI dan AKB bukan hanya pada faktor kesehatan saja, melainkan faktor banyaknya pernikahan di usia dini,” kata Tatu. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News