GenPI.co Banten - Meski dihajar pandemi Covid-19, para perajin dompet di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten tetap bertahan di tengah keterbatasan.
Meski demikian, perajin dompet tetap berupaya menumbuhkan perekonomian masyarakat pedesaan dan penyerapan lapangan pekerjaan.
Kepala Bidang UMKM Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Lebak Abdul Waseh mengatakan, pihaknya terus membina dan mempromosikan usaha kerajinan dompet.
Abdul mengapresiasi para perajin dompet yang tetap tangguh dan bertahan di tengah pandemi karena permintaan melonjak.
Hasil produksi para perajin ini, kata Abdul, ditampung oleh para pengusaha dari jakarta dengan harga berkisar antara Rp700-800 ribu per kode atau 22 satuan dompet.
Kerja sama tersebut membuat para pengusaha merasa terbantu perekonomiannya.
“Kami minta perajin dompet terus meningkatkan mutu dan kualitas, sehingga bisa bersaing pasar,” kata Abdul, dikutip dari Antara, Sabtu (12/3).
Abdul mengungkapkan, saat ini sudah ada puluhan UMKM yang memproduksi dompet dan menyerap ratusan tenaga kerja lokal.
Menurut Abdul, pemerintah daerah senantiasa mendukung para perajin dengan mempromosikan dompet hasil promosi perajin di Lebak.
Dukungan lainnya diberikan dengan menampilkan hasil kerajinan tersebut di Plaza Rangkasbitung.
“Kami mendorong usaha kerajinan dompet tetap berkembang, karena dapat mengatasi kemiskinan dan pengangguran,” kata Abdul Waseh.
Rahmat (%%) salah seorang perajin dompet di Desa Giri Mukti Kecamatan Cimarga, Kabupaten Lebak, mengaku kebanjiran permintaan dompet di tengah pandemi.
Hasil produksinya sudah banyak dipasok ke Pasar Senin dan Mangga Dua Jakarta.
“Kami memasok produksi dompet ke Jakarta karena menjalin kemitraan dengan pengusaha itu,” katanya menjelaskan.
Per bulan, pihaknya mampu memproduksi hingga 20 kodi per minggu dengan omzet Rp16 juta. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News