GenPI.co Banten - Jumlah kasus stunting yang masih cukup tinggi di Kabupaten Lebak mendorong Anggota DPRD Lebak Medi Juanda mengkampanyekan gemar makan ikan.
Medi mengaku prihatin dengan kondisi stunting di Kabupaten Lebak. Karena, menurut dia, angka kasus stunting, masih di atas standar yang ditetapkan WHO.
Menurut Medi, kampanye gemar makan ikan dapat mencegah dan menekan kasus stunting atau kerdil di Kabupaten Lebak.
Manfaat lain yang didapatkan dari makan ikan, lanjut Medi, adalah menumbuhkan kecerdasan dan kesehatan. Karena ikan mengandung omega3, protein dan gizi.
“Kami meyakini makan ikan dapat membuat tubuh sehat, kuat, dan cerdas,” kata politisi Partai Nasdem Kabupaten Lebak.
Di sisi lain, ketersediaan ikan di Kabupaten Lebak cukup melimpah dan mencukupi, sehingga masyarakat tidak perlu kesulitan mencari ikan.
Medi mengungkapkan, di pesisir selatan Kabupaten Lebak memiliki 11 Tempat Pelelangan Ikan (TPI) yang memproduksi 6.000-7.000 ribu ton per tahun.
Begitu juga dengan produk ikan air tawar juga dikembangkan oleh kelompok pembudidaya jenis ikan mas, mujair, gurame, nila dan patin yang dikembangkan dalam teknik kolam, jaring dan keramba.
“Kami meyakini produksi ikan terpenuhi kebutuhan konsumsi masyarakat,” kata Juanda.
Sementara itu, Kepala Bidang Peningkatan Kapasitas Nelayan Kecil Dinas Perikanan Kabupaten Lebak Rizal Ardiansyah mengaku, minat warga mengonsumsi ikan tergolong rendah jika dibandingkan dengan rata-rata nasional.
Rizal mengungkapkan, tingkat konsumsi ikan di Kabupaten Lebak baru mencapai 20,15 kilogram per kapita per tahun. Sementara rata-rata nasional mencapai 36,27 kilogram per kapita per tahun.
“Kami mendorong masyarakat dapat membudayakan gemar mengkonsumsi ikan untuk kesehatan, kecerdasan dan dapat menghindari stunting,” katanya. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News