Warga Pisangan Jaya Mulai Protes Bau Limbah di Sungai

05 Maret 2022 02:00

GenPI.co Banten - Warga di Kampung Sarakan, Desa Pisangan Jaya, Kecamatan Sepatan, mengeluhkan salah satu limbah yang diduga karena limbah pabrik oli di daerah tersebut.

Salah seorang warga, Deden, mengaku setiap malam dirinya bersama warga lainnya mencium bau oli di sungai dan membuat warga pusing dan mual.

“Bau oli yang sudah lama, dan aromanya itu membuat mual dan pusing," singkatnya, dikutip dari Antara, Jumat (4/3).

BACA JUGA:  DLH dan Jalantara Beri Sosialisasi Pengolahan Limbah Rumah Tangga

Keluhan senada juga dirasakan oleh Damanhuri, warga kampung Sarakan. Menurut dia, bau oli sudah terasa sejak dua bulan silam.

Dia khawatir aroma tidak sedap tersebut dapat berdampak buruk ke warga, seperti masalah saluran pernapasan kareana setiap hari mencium bau tersebut.

BACA JUGA:  Kompensasi Limbah di Cilowong Diberikan, Sebegini Besarannya

“Mungkin kurang lebih sudah dua bulan, aroma ini menyerbak mengganggu masyarakat,” katanya.

Sementara itu, Kepala Desa Pisangan Jaya Muhamad Hotib memgaku, pihaknya telah mendapat banyak aduan masyarakat yang mengeluhkan aroma bau oli tersebut.

BACA JUGA:  Sawah Tercemar Limbah Galian C, Petani Lebak Tuntut Ganti Rugi

Adapun aduan tersebut didapat dari warga Kampung Sarakan, Perumahan Pratama Spatan, Griya Sepatan dan Kampung Bendungan dan Desa Pisangan Jaya.

Apabila benar-benar terbukti ada pencemaran, warga berharap ada sanksi tegas dari pemerintah dan diharapkan agar tidak membuang limbah sembarangan lagi.

“Memang sudah banyak sekali warga yang mengeluhkan aroma tersebut. Bahkan, semalam banyak sekali warga yang datang dan menelpon saya karena mengeluhkan aroma itu,” ujarnya.

Warga di Kampung Sarakan, Desa Pisangan Jaya, Kecamatan Sepatan, mengeluhkan salah satu limbah yang diduga dilakukan oleh pabrik oli di daerah tersebut.

Salah seorang warga, Deden, mengaku setiap malam dirinya bersama warga lainnya mencium bau oli di sungai dan membuat warga pusing dan mual.

“Bau oli yang sudah lama, dan aromanya itu membuat mual dan pusing," singkatnya, dikutip dari Antara, Jumat (4/3).

Keluhan senada juga dirasakan oleh Damanhuri, warga kampung Sarakan. Menurut dia, bau oli sudah terasa sejak dua bulan silam.

Dia khawatir aroma tidak sedap tersebut dapat berdampak buruk ke warga, seperti masalah saluran pernapasan kareana setiap hari mencium bau tersebut.

“Mungkin kurang lebih sudah dua bulan, aroma ini menyerbak mengganggu masyarakat,” katanya.

Sementara itu, Kepala Desa Pisangan Jaya Muhamad Hotib memgaku, pihaknya telah mendapat banyak aduan masyarakat yang mengeluhkan aroma bau oli tersebut.

Adapun aduan tersebut didapat dari warga Kampung Sarakan, Perumahan Pratama Spatan, Griya Sepatan dan Kampung Bendungan dan Desa Pisangan Jaya.

Apabila benar-benar terbukti ada pencemaran, warga berharap ada sanksi tegas dari pemerintah dan diharapkan agar tidak membuang limbah sembarangan lagi.

“Memang sudah banyak sekali warga yang mengeluhkan aroma tersebut. Bahkan, semalam banyak sekali warga yang datang dan menelpon saya karena mengeluhkan aroma itu,” ujarnya. (ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Citra Dara Vresti Trisna

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co BANTEN