GenPI.co Banten - Korban bencana pergerakan tanah di Desa Curugpanjang, Kecamatan Cikulur, Kabupaten Lebak mengosongkan pemukiman mereka.
Bangunan tersebut ada yang dibongkar atau ditinggalkan begitu saja karena takut bakal memakan korban di kemudian hari.
“Kami terpaksa membongkar rumah, karena kondisi bangunan rumah terancam roboh akibat tanah bergerak,” kata Juli (58) warga Cihuni, dikutip dari Antara, Kamis (3/3).
Mereka enggan membenahi rumah mereka yang rusak karena tanah bergerak, karena takut rusak lagi untuk kedua kalinya sehingga memilih untuk tinggal di tenda pengungsian.
“Kami sendiri kini membongkar rumah dan akan tinggal di rumah kerabat,” katanya menjelaskan.
Adapun jumlah masyarakat yang terdampak bencana tanah bergerak ada sekitar 43 rumah dengan 48 keluarga dan 174 jiwa.
Sementara fasilitas pendidikan yang ada di wilayah tersebut mencakup masjid, majelis taklim MTs Ar-Ribathiyah yang saat ini sedang rusak tiga ruang kelasnya.
Sementara itu, Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Lebak Agus Reza Faisal mengatakan, pihaknya mendukung masyarakat mengosongkan pemukiman mereka.
Pengosongan tersebut dapat menyelamatkan warga dari bencana tanah bergerak yang tidak dapat diprediksi kapan datangnya.
“Kami menyarankan warga korban bencana tanah bergerak untuk sementara tinggal di pengungsian,” katanya menjelaskan. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News