GenPI.co Banten - Salah satu produk yang sedang naik daun di Kabupaten Lebak adalah kerai sawit.
Pendapatan perajin kerai sawit di Kabupaten Lebak meningkat dua kali lipat.
“Kami bisa menjual sebanyak 300 kerai dari sebelumnya 150 kerai karena meningkatnya permintaan itu,” kata Rohati, perajin kerai asal Rangkasbitung.
Menurut Rohati, permintaan kerai kelapa sawit meningkat selama di musim hujan. Fungsi dari kerai adalah menghalangi tempias air hujan di halaman masuk ke rumah.
Para perajin kerai di Kabupaten Lebak menjual produk mereka kepada penampung dari Tangerang, Serang dan Cilegon.
Para perajin itu menjual satu lembar kerai dengan harga Rp20 ribu.
“Kami sekarang bisa menghasilkan omzet Rp6 juta per bulan dengan produksi 300 lembar atau meningkat dari sebelumnya 150 lembar dengan pendapatan Rp3 jut,” kata Rohayati.
Bahkan perajin lainnya juga mengaku kewalahan melayani permintaan pasar yang begitu tinggi.
Perkembangan perajin kerai sawit meningkatkan pendapatan masyarakat sekitar.
“Dulu di kampung ini keadaan ekonomi warga sangat minim, namun berkembangnya kerajinan kerai dapat meningkat kesejahteraan,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Bidang UMKM Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Lebak Abdul Waseh mengatakan, perkembangan usaha kerai sawit itu merupakan warga binaan yang diberikan pelatihan.
Abdul menuturkan, masyarakat yang tinggal di perkebunan kelapa sawit tersebut diberi pelatihan membuat kerai karena kaya bahan baku.
Masyarakat perajin kerai tersebar di beberapa kecamatan, di antaranya: Rangkasbitung, Cimarga, Kalanganyar, Leuwidamar dan Cileles.
Menurut Abdul, perajin kerai sawit yang masuk di dalam paguyuban sebanyak 290 perajin yang tersebar di Desa Rangkasbitung Timur dan Pasir Tanjung.
“Kami mendorong kerajinan kerai terus berkembang dan berharap bisa ekspor,” ujarnya. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News