GenPI.co Banten - Wakil Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Pilar Saga Ichsan meninjau lokasi pembuatan pabrik tahu di Jalan H Toran, Rengas, Ciputat Timur, Kamis (24/2).
Beberapa perajin tempe tahu di Tangsel sudah kembali beraktivitas dan mulai berproduksi lagi.
Pilar mengungkapkan, selama beberapa hari perajin tempe tahu sempat tidak berproduksi.
Namun, saat ini dia memastikan bahwa para perajin sudah kembali berproduksi.
“Ya kemarin kan sempat langka dan tidak ada di pasar. Karena harga kacang kedelai ini memang naik,” ujar Pilar dalam keterangan resminya, Kamis.
Pilar menambahkan, saat ini sudah ada ketentuan harga kedelai yang ditetapkan oleh pusat.
Menurut dia, kenaikan harga kedelai disebabkan karena harga kedelai di pasar internasional ikut melambung dan berdampak pada harga di Indonesia.
Hal ini berdampak cukup serius pada perajin tempe tahu yang menjadikan kedelai sebagai bahan baku utama tempe tahu.
Menurut dia, pihaknya akan terus berkoordinasi dengan pusat guna mengupayakan harga kedelai dapat ditekan.
Perajin tempe tahu mengatakan, kenaikan harga kedelai membuat produksi tahu tempe menurun.
Sebelum harga melambung, mereka dapat mengolah tahu tempe hingga dua kwintal.
”Sekarang 1,5 hingga 2 kwintal dalam satu hari,” ujar Tomi, salah seorang perajin tahu.
Tempe yang diproduksi di Tangsel umumnya dipasarkan melalui pedagang eceran keliling. Oleh karena itu, dia barharap pedagang tahu tempe dapat mengakses kedelai dengan harga sama seperti sebelumnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News