Waduh, Perajin Tahu Tempe Mogok, Ribuan Penjual Gorengan Nganggur

22 Februari 2022 20:00

GenPI.co Banten - Mogok produksi massal dari pengusaha tempe dan tahu di berbagai daerah berdampak pada Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Kabupaten Lebak.

Aksi mogok untuk menuntut pemerintah memberikan subsidi kedelai impor ini menciptakan kelangkaan tempe dan tahu di berbagai daerah.

“Aksi mogok perajin tahu tempe itu ternyata berdampak terhadap pedagang gorengan,” kata Maryati (55), pelaku usaha asal Rangkasbitung, dikutip dari Antara, Senin (22/2).

BACA JUGA:  BPBD Kabupaten Lebak Kembali Peringatkan Potensi Bencana

Dia yang setiap harinya berjualan tahu dan tempe goreng kini menganggur karena tidak ada pedagang yang berjualan tahu dan tempe.

Menurutnya, di tempat dia berbelanja tempe tahu pada dini hari sudah tidak lagi berjualan.

BACA JUGA:  Siaga Covid dan Bencana, Polres dan Bupati Lebak Jalin Koordinasi

“Kami merasa bingung tahu tempe menghilang akibat aksi mogok perajin kedelai itu,” keluhnya.

Kerugian yang dia derita selama tiga hari tidak berjualan adalah Rp450 ribu di mana pendapatan tersebut biasanya digunakan untuk kebutuhan sehari-hari.

BACA JUGA:  Job Fair Virtual Kota Tangerang, Ribuan Loker Ada di Sini, Kuy

Dia pun juga berharap hal yang sama dengan perajin tahu tempe agar pemerintah memberikan bantuan subsidi kedelai impor agar perajin kembali berproduksi.

Hal senada dialami oleh Marjuk (50) warga Kabupaten Lebak. Dia mengaku tidak bisa berdagang lagi karena bahan baku untuk jualan tempe mendoan sudah tidak lagi produksi. Akibatnya, selama beberapa hari ini dia tidak dapat memperoleh pendapatan lagi.

Biasanya dia dan beberapa rekannya berjualan tempe mendoan di Jalan Hardiwinangun Rangkasbitung, namun kini dia dan rekannya terpaksa harus menganggur.

Sementara itu, Kepala Bidang UMKM Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Lebak Abdul Waseh mengakui dampak aksi mogok tersebut luar biasa karena berdampak pada pelaku UMKM.

Dia mengungkapkan, dari 1.700 UMKM di Kabupaten Lebak sebagian besar di sektor perdagangan.

“Saya yakin dampak menghilangnya tahu tempe cukup besar kehilangan pendapatan ekonomi masyarakat hingga miliaran rupiah per hari,” katanya. (ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Citra Dara Vresti Trisna

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co BANTEN