Wow, Harga Kedelai Impor Meroket, Puskopti Siap Mogok

21 Februari 2022 04:00

GenPI.co Banten - Perajin tempe di Kabupaten Lebak mengharapkan bantuan dari pemerintah untuk mengintervensi harga komoditi kedelai impor untuk bahan baku tempe dan tahu.

“Kami sekarang usaha hanya bisa bertahan hidup saja karena harga kedelai melambung,” keluh Sutari (45) seorang perajin tempe di Kampung Mawar Kabupaten Lebak, Sabtu (20/2).

Pasalnya, perajin tempe di wilayahnya sudah sejak lama mengeluhkan kenaikan harga kedelai yang terus meroket.

BACA JUGA:  Harga Kedelai Naik, DPRD Lebak: Indonesia Bisa Swasembada Kedelai

Sebelumnya, harga tempe hanya Rp300 ribu per 50 karung. Sementara saat ini harga tempe mencapai Rp560 ribu per karung.

Selama ini perajin mendapat pasokan kedelai melalui tiga agen besar dan perajin tempe menjual kembali tanpa disubsidi.  

BACA JUGA:  Kelangkaan Minyak Goreng di Lebak Parah, DPRD: OP Solusinya.

Guna mengatasi masalah tersebut, perajin tempe Kabupaten Lebak berharap pemerintah dapat menginisiasi pembentukan koperasi yang mewadahi perajin tempe.

Bahkan anggota Pusat Koperasi Tahu Tempe Indonesia (Puskopti) Jabotabek berencana mogok kerja secara nasional pada 23-24 K

BACA JUGA:  Wah, 6 Pasien Covid-19 Sembuh, Isoter di Kabupaten Lebak Sepi

Bahkan, Puskopti Jabotabek, termasuk Banten pada tanggal 21-23 Februari 2022 akan melakukan mogok secara nasional.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Citra Dara Vresti Trisna

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co BANTEN