Harga Tempe dan Tahu Diisukan Naik, Warga Mulai Panic Buying

19 Februari 2022 19:00

GenPI.co Banten - Kenaikan harga kedelai impor, membuat produsen tahu dan tempe terpukul.

Lonjakan harga kedelai impor tersebut menghambat keberlangsungan produksi mereka dan usaha perajin tahu dan tempe.

Kenaikan harga yang cukup signifikan ini membuat perajin tempe di Kabupaten Lebak terancam gulung tikar. Karena, harga bahan kedelai impor meningkat hingga dua kali lipat.

BACA JUGA:  4 Kelurahan di Kecamatan Cibeber Longsor, Polres Lebak Sigap

Saat ini upaya yang dapat ditempuh perajin tempe dan tahu adalah merumahkan sebagian pekerjanya agar biaya produksi tidak membengkak.

Dampak dari kenaikan harga kedelai yang menghambat produksi juga dirasakan sampai ke bawah.

BACA JUGA:  Vaksin Anak, Walkot Tangsel Ingin Anak Sekolah Segera PTM

Ratu (29) salah satu pembeli di pasar tradisional di Kota Tangerang Selatan mengaku hampir kehabisan tempe.

Dia melihat sudah ada pembeli yang memborong tempe dan tahu di pasaran untuk berspekulasi. Karena, berita tentang kelangkaan bahan baku tempe dan tahu sudah terdengar di masyarakat.

BACA JUGA:  Waduh, Harga Kedelai Impor Meroket, Produsen Tahu Ancam Mogok

“Saya hanya kebagian satu. Tadi ada pembeli langsung memborong tempe yang ada di pasar,” ujarnya, pada GenPI.co Banten, Sabtu (19/2).

Dia mengaku mengetahui bila ramai terdengar kabar bila harga tempe dan tahu akan naik karena harga kedelai juga naik.

Meski demikian, harga satu papan tempe di pasaran masih belum berubah, yakni Rp5.000 per papan tempe ukuran sedang. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Citra Dara Vresti Trisna

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co BANTEN