GenPI.co Banten - Masyarakat Suku Badui di pedalaman Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten mengeluhkan keterbatasan pelayanan kesehatan di wilayah mereka.
”Kami sangat kesulitan untuk mendapatkan pelayanan medis karena jaraknya cukup jauh hingga 30 kilometer jika pergi ke Puskesmas Cisimeut,” kata Tetua Adat Badui yang juga Kepala Desa Kanekes Kecamatan Leuwidamar Kabupaten Lebak Jaro Saija di Lebak, dikutip dari Antara, Jumat (22/10).
Keluhan tersebut disampaikan di depan Menteri BUMN Erick Thohir saat mengunjungi korban kebakaran di Kampung Pasir Huni Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak.
Masyarakat Badui membutuhkan pustu di lima pintu gerbang yang masuk pemukiman Badui. Jaro Saija mengeluhkan kebutuhan masyarakat Badui tersebut sudah mendesak agar setiap ada masalah kesehatan dapat langsung tertangani dengan baik.
Menurut Saijah, ada lima pintu gerbang masuk ke pemukiman masyarakat Badui antara lain Ciboleger, Nangerang, Sobang, Cijahe dan Muncang.
”Kami minta Menteri BUMN itu dapat memberikan CSR untuk pembangunan pustu, karena Badui tidak menerima dana desa,” katanya.
Ia mengatakan pembangunan pustu tersebut untuk mendekati pelayanan kesehatan, dimana masyarakat Badui kini kesulitan akses untuk mendapatkan pelayanan medis.
Selain itu juga tenaga medis yang bekerja di pustu aktif dan dilengkapi kendaraan ambulan.
”Kami berharap petugas medis itu aktif melayani kesehatan selama 24 jam,” katanya menambahkan.
Sementara itu, Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan siap merealisasikan pembangunan pustu untuk kesehatan masyarakat Badui di perbatasan.
Kemungkinan pembangunan pustu tersebut melibatkan Satgas 34 BUMN yang ada di Banten.
”Kita sekarang prioritas kembali membangun rumah warga yang terdampak kebakaran juga kemungkinan dilengkapi sarana kesehatan,” katanya. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News