GenPI.co Banten - Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Allin Hendalin Mahdaniar mengungkapkan, untuk mengetahui seseorang terpapar Covid-19 varian omicron dibutuhkan beberapa langkah lanjutan.
Beberapa prosedur mengetahui varian omicron tersebut menghambat mengetahui secara cepat varian apa yang menjangkiti seseorang tersebut.
"Untuk mengetahui varian omicron, diperlukan pemeriksaan S-Gene Target Failure (SGTF) atau uji deteksi single Nucleotide Polymorphism (SNP) berbasis Polymerase Chain Reaction (PCR) kemudian dilanjutkan dengan oemeriy Whole Genome Sequencing (WGS) positif omicron Sars-Cov-2," kata Allin, Selasa (15/2).
Alin menuturkan, tidak semua kasus bisa diperiksa WGS. Hal tersebut dia katakan berdasarkan kapasitas pemeriksaannya yang terbatas.
Dalam sebulan, lanjut Allin, hanya dibatasi sekitar 2.700 sampel dalam sebulan dengan rincian 1.350 sampel rumah sakit, 300 sampel dari daerah dengan peningkatan kasus.
Sebanyak 600 sampel dari provinsi dan 450 sampel PPLN dibagi proposional untuk setiap pintu masuk," katanya.
Untuk Provinsi Banten, kata Allin, mendapatkan bagian alokasi pemeriksaan WGS sebanyak 100 sampel dan 43 sampel untuk alokasi rumah sakit.
Kendati demikian, dia mengungkapkan bahwa di Provinsi Banten, terdapat labolatorium yang mampu melakukan deteksi varian Covid-19.
"Di Provinsi Banten, labolatorium pemeriksa WGS di FK UIN Syarif Hidayatullah," kata Allin. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News