Ternyata Ini yang Jadi Kendala Peternakan Kerbau di Lebak

16 Februari 2022 07:00

GenPI.co Banten - Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pembibitan Dinas Peternakan Kabupaten Lebak Teguh menyayangkan budi daya kerbau di masyarakat Lebak hanya sampingan dan belum jadi andalan ekonomi masyarakat.

Masyarakat menganggap berternak kerbau hanya untuk tabungan pribadi sehilga tidak dapat membantu swasembada pangan di Lebak.

Pengembangan Sentra Peternakan Rakyat (SPR) khusus usaha budi daya kerbau terkendala oleh sumber daya manusia, modal dan juga teknologi.

BACA JUGA:  Petani Palawija di Kabupaten Lebak Tersenyum, Hasil Panen Mantul

Teguh menilai, potensi usaha peternakan di Kabupaten Lebak cukup menjanjikan serta dapat menjadi lumbung ternak yang baik karena memiliki lahan yang luas.

Bahkan para peternak hanya menggembalakan ternak mereka di lahan-lahan perkebunan untuk mencari pakan rerumputan sendiri.

BACA JUGA:  Waduh, Kasus Covid-19 di Kabupaten Lebak Didominasi Omicron

Padahal, pola pengembangan ini, kata Teguh, menghambat proses menjadi populasi ternak besar. Padahal permintaan ketika Idul Fitri dan Idul Adha cukup ringi.

"Saya kira pangsa pasar kebutuhan ternak kerbau cukup jelas dan dapat meningkatkan kesejahteraan peternak rakyat sendiri, " kata Teguh, dikutip dari Antara, Selasa (15/2).

BACA JUGA:  GIIAS 2021, Nangoi: Indonesia Swasembada Kendaraan Bermotor

Meski pemda terus mengedukasi dan membina SPR ternak kerbau untuk meningkatkan SDM dan teknologi dengan cara membangun kebun rumput pecong untuk pakan.

Pembangunan ini membutuhkan lahan seluas lima hektare, karena kebutuhan ternak adalah 50 kg per hari.

Budi daya kerbau tidak boleh dilepas dan berada di kandang yang bersih dan mendapat pemeriksaan kesehatan rutin dari dokter hewan.

Sedangkan peningkatan produktivitas dilakukan dengan proses inseminasi buatan agar populasi ternak meningkat pesat.

Teguh juga menuturkan bila pihaknya sedang mengembangkan pembibitan untuk pelestarian populasi agar tidak hilang di masyarakat.

Saat ini populasi ternak karbau di Kabupaten Lebak menurun drastis, yakni dari 33.200 ekor menjadi 19.000 ekor.

Penurunan jumlah ternak ini terjadi karena beragam faktor, di antaranya adalah kurang pejantan, alih fungsi lahan, kesulitan mencari rumput. (ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Citra Dara Vresti Trisna

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co BANTEN