GenPI.co Banten - Warga di sekitar Sungai Cirarab melaporkan temuan tiga ekor buaya ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tangerang.
Warga juga sempat melaporkan bila buaya tersebut telah memakan ternak warga yang ada di sekitar sungai.
Menanggapi laporan tersebut, BPBD bersama Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jakarta mengecek laporan warga tersebut untuk relokasi.
Danpos Pemadam Kebakaran (Damkar) Mauk, Husni menuturkan, pihaknya mengerahkan personel dari Pos Mauk, Pakuhaji, serta satu unit perahu karet dan dibantu empat personel terlatih spesialis reptil dari RKW BKSDA Jakarta.
“Agar warga tidak resah, kita langsung sisir lokasi awal buaya pertama kali muncul dan yang telah memakan hewan ternak warga," katanya, dikutip dari Antara, Sabtu (12/2).
Selama proses evakuasi, dia mengimbau agar warga tidak mendekat ke bibir sungai. Dikhawatirkan, buaya yang berada di pinggir sungai tersebut dapat menerkam seketika.
“Sedikit sulit untuk buaya tersebut muncul, karena warga dari pagi sudah berkumpul di dekat sungai, namun kita tetap berupaya mencari,” kata Husni.
Sementara itu, Kepala RKW BKSDA Jakarta Barat Wawan Gunawan mengatakan, berdasarkan keterangan saksi, dapat disimpulkan bila Sungai Cirarab adalah habitat buaya.
“Sepertinya memang di Sungai Cirarab ini tempat buaya sedari dulu, Tapi kalau nanti berhasil ditangkap akan kita bawa dan taruh ke habitat yang jauh dari permukiman,” katanya.
Matin, Sekdes Pekayon mengungkapkan, sejak buaya di sungai menerkam ternak, warga jadi cemas dan ketakutan.
“Kambing satu sama beberapa ayam milik Pak Jaro sudah diterkam buaya, makanya warga merasa terancam,” katanya. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News