GenPI.co Banten - Guna mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebak, memberdayakan 58.000 pelaku UMKM.
Kepala Bidang UMKM Dinas Koperasi dan UKM (Dinkop-UKM) Kabupaten Lebak Abdul Waseh mengatakan, pemberdayaan UMKM di tengah pandemi Covid-19 untuk mendukung percepatan pemulihan ekonomi.
Abdul mengatakan, pemberdayaan ekonomi ini dilakukan secara langsung dengan mendatangi pelaku usaha.
Selain itu, pemberdayaan juga dilakukan dengan meningkatkan kualitas kemasan produk untuk menarik konsumen membeli.
Dinkop juga memberikan bantuan dengan memudahkan UMKM mendapatkan sertifikasi halal dari MUI Banten.
Sertifikasi ini dapat berguna untuk mendapatkan kemudahan proses perizinan usaha IRT, termasuk izin BPOM.
"Semua pemberdayaan itu untuk meningkatkan pelaku UMKM dapat mendongkrak ekonomi masyarakat," kata Abdul, dikutip dari Antara, Selasa (8/2).
Pemberdayaan 58.000 pelaku UMKM itu didominasi oleh jenis perdagangan dari mulai kerajinan griya dan juga olahan pangan.
Dari jumlah tersebut, kerajinan masyarakat Badui yang berupa kain tenun, tas koja, lomar, hingga selendang juga termasuk dalam UMKM yang ikut diberdayakan.
Capaian dari UMKM tersebut, kata Abdul, tidak dapat dipandang sebelah mata. Karena, beberapa dari UMKM tersebut sudah bersekala internasional.
Abdul mencontohkan, kerajinan griya dari bambu di Pasir Ona Rangkasbitung telah menembus pasar Eropa. Produksi gula aren, juga telah punya banyak peminat di Australia.
Sedangkan yang masuk di sekala domestik adalah abon ikan, pisang sale, kerupuk emping, keripik paria dan kopi kupu-kupu.
"Kita setiap tahun meningkatkan diversifikasi produk untuk meningkatkan kualitas sehingga dapat bersaing pasar, " katanya. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News