GenPI.co Banten - Kepala Rumah Lawan Covid (RLC) Suhara Manullang menyebutkan, salah satu hambatan penanganan pandemi Covid-19 sehingga sulit diatasi adalah kesalahan persepsi masyarakat tentang varian baru.
Menurut dia, sudah beredar informasi di masyarakat yang menyatakan jika varian baru omicron tidak sebahaya varian delta.
Menurut Suhara, bahaya dari anggapan ini adalah orang yang telah terjangkit, memaksakan diri untuk isoman.
“Sementara daya tularnya kan luar biasa, ini yang memunculkan satu gap psikologis dengan sanksi sosial, dengan penanganan covid," kata Suhara pada GenPI.co Banten, Selasa (25/1).
Hingga saat ini, berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan, sejak 25 Januari tercatat kasus aktif Covid-19 sebanyak 1.274 kasus baru.
Angka tersebut mengalami kenaikan sebesar 296 kasus dari hari sebelumnya.
Terkait penanganan Covid-19 varian baru, dia mengaku tidak membeda-bedakan pasien yang dia rawat.
Intinya, kata Suhara, pihaknya mengawasi tiap pasien yang masuk dengan fasilitas yang ada di RLC.
"Jadi semua dipantau, diawasi. Dimasukkan ke RSU (jika alami perburukan), diperiksa darah, dirontgen," ucapnya.
Dia menilai, agar penanganan Covid-19 dapat efektif, diperlukan kesigapan untuk memisahkan yang sehat dengan yang sakit.
Sejak awal tahun 2022, Rumah Lawan Covid (RLC) telah menangani hampir 90 pasien Covid-19 di Kota Tangerang Selatan.
"Sekarang mungkin 90an. Kemarin sudah 77 hari ini mau masuk 10 lagi. Ya, hampir 90an," ungkap Suhara. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News