GenPI.co Banten - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang bekerja sama dengan TNI berencana menormalisasi aliran sungai untuk mencegah banjir.
“Kita bekerja sama dengan TNI melalui karya bakti, akan kita konsentrasikan di daerah-daerah rawan banjir,” kata Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar, dikutip dari Antara, Jumat (21/1).
Zaki menilai penyebab banjir adalah hujan deras yang mengguyur sejak Selasa (18/1) sehingga menaikkan debit air di Sungai Cisadane dan membanjiri wilayah Pakuhaji dan Kosambi.
Lokasi rawan banjir di Kabupaten Tangerang, kata Zaki, adalah di wilayah hilir atau daerah utara.
Menurut dia, wilayah banjir hanya terjadi di wilayah utara, sedangkan di wilayah selatan sudah tidak lagi banjir sejak dilakukan normalisasi sungai.
Oleh karena itu, Pemkab Tangerang menyebut, normalisasi sungai dapat menghindarkan sebuah daerah dari banjir, terutama di musim hujan.
“Normalisasi sungai dan anak sungai ini berhasil, sehingga nanti kita akan terus lakukan hal tersebut di daerah-daerah yang menuju ke laut atau hilirnya,” ungkap dia.
Sementara itu, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Abdul Munir mencatat 660 kepala keluarga (KK) dari kedua desa, seperti Laksana dan Gaga di Kecamatan Pakuhaji, terdampak banjir.
Dia juga sependapat bila penyebab banjir adalah karena meluapnya aliran sungai besar di wilayah dengan ditambah itensitas hujan yang tinggi.
Kendati demikian, Abdul mengungkapkan bila Warga yang jadi korban banjir tidak mengungsi ke tempat kerabat karena mereka telah terbiasa dengan banjir akibat meluapnya Sungai Cisadane.
“Kami hanya membantu aktivitas keluar masuk di jalan utama Kampung Turi dan pada banjir Sungai Turi ini tidak ada korban jiwa hanya saja rumah warga terendam banjir setinggi 50-80 sentimeter," kata dia. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News