GenPI.co Banten - Banjir akibat luapan Sungai Cisadane masih menggenangi Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang. Bahkan kepala keluarga (KK) yang terdampak banjir di wilayah tersebut semakin bertambah.
Sebelumnya jumlah KK yang terdampak banjir hanya 350 KK dan saat ini sudah mencapai 660 KK atau naik sebanyak 310 KK.
Asmawi, Camat Pakuhaji mengatakan, penambahan jumlah KK yang terdampak banjir dikarenakan itensitas hujan di Kabupaten Tangerang terus meningkat.
Dia mengungkapkan, di RT 01, 02 RW10 Desa Laksana Kecamatan Pakuhaji sebanyak 175 KK, kemudian di RW 11, Desa Laksana sebanyak 175 KK.
Selanjutnya di kampung Kebon Mahi RT.01/01 Desa Gaga sebanyak 80 KK dan kampung Kamal RT. 02/05, Desa Gaga sebanyak 230 KK.
Asmawi menuturkan, penambahan jumlah korban tidak membuat warga bersedia untuk di evakuasi karena menganggap banjir akibat luapan Sungai Cisadane adalah hal biasa.
"Sampai saat ini warga tidak mau dievakuasi atau mengungsi, karena menganggap hal yang biasa," kata Asmawi, dikutip dari Antara, Kamis (20/1).
Sementara untuk tingginya banjir bervariasi, yakni mulai 50-60 sentimeter dan hingga hari ini belum ada tanda-tanda genangan mulai rurut.
Asnawi mengungkapkan, pihaknya akan terus mengawasi dan memantau perkembangan banjir akibat luapan Sungai Cisadane.
Meski dalam kondisi banjir, dia mengingatkan pada warganya untuk tidak kendor dalam penerapan prokes karena masih di suasana pandemi.
"Apabila ketinggian air semakin naik, warga segera siap-siap meninggalkan lokasi, mencari tempat mengungsi ke tempat lebih tinggi dan tetap menerapkan protokol kesehatan dengan 3 M," kata dia. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News