Wahidin Halim Resmikan Tugu Pamulang, Begini Filosofi Ornamennya

08 Januari 2022 15:00

GenPI.co Banten - Gubernur Banten Wahidin Halim meresmikan Tugu Pamulang di Kecamatan Pamulang, Tangerang Selatan pada Sabtu (8/1).

Dalam peresmiannya Wahidin mengatakan, pada beberapa tahun sebelumnya, Tugu Pamulang menjadi tempat pembuangan sampah liar serta tempat baliho-baliho yang tidak berizin.

"Dibandingkan dengan beberapa tahun lalu, tempat ini menjadi lebih bersih kelihatannya" ucap Wahidin pada Sabtu (8/1).

BACA JUGA:  PMI Tangsel Gerak Cepat, Siapkan 160 Kantong Plasma Konvalen

Wahidin juga mengatakan bahwa revitalisasi tugu tersebut berangkat aspirasi masyarakat yang meminta tugu tersebut direvitalisasi.

Selain itu, Wahidin juga mengatakan bahwa desing Tugu Pamulang cukup mewakili sisi budaya dan historikal Provinsi Banten dan Kota Tangerang Selatan.

BACA JUGA:  Polsek Pamulang Buka Gerai Vaksin di Pos Pengamanan Nataru

"Cukup mewakili, ya, kulturalnya, historikalnya, dan tentu dilihat dari sisi keindahannya," kata Wahidin.

Sementara itu, Kepala plt Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Banten Arlan Marzan memaparkan motif serta ornamen yang melekat pada Tugu Pamulang tersebut.

BACA JUGA:  Buruh Dilaporkan Gubernur Banten, Gema Al Khairiyah: Rekonsiliasi

Arlan mengatakan di Tugu Pamulang tersebut terdapat enam pilar yang menggambarkan enam rukun iman, lima baris sirip pada puncak tugu yang menggambarkan lima rukun iman.

Selain itu, lanjut Arlan, pilar Tugu Pamulang yang menyerupai layar perahu dan sirip yang menyerupai ombak menggambarkan kejayaan maritim kesultanan Banten.

Terdapat pula enam buku atau kitab yang mengelilingi mahkota tugu yang menggambarkan kecerdasan atau intelektualitas, serta mahkota di puncak tugu yang diambil dari bentuk mahkota Masjid Agung Banten.

Dua ornamen tersebut menggambarkan dualisme kehidupan yang mesti berjalan selaras, antara intelektualitas dengan spiritualitas.

Selain itu juga, terdapat motif bunga melati yang memiliki arti open minded, inklusif, dan menarik sebagai ciri dari masyarakat kosmopolitan Tangerang Selatan.

Terdapat pula motif Mandalika yang memiliki arti bijaksana, kuat, sekaligus rendah hati. Sedangkan motif batik Betawi yang memiliki arti keselarasan antara manusia dan alam.

Arlan juga mengatakan, revitalisasi tersebut merupakan tindak lanjut dari sayembara yang diikuti oleh 1013 peserta dan dilaksanakan berdasarkan arahan Gubernur Banten pada Agustus sampai dengan September 2021 lalu.

"Sayembara ini dilaksanakan atas ide gagasan Bapak Gubernur Banten untuk menyikapi adanya permintaan masyarakat, khususnya masyarakat Tangerang Selatan terhadap perubahan design Tugu Pamulang," katanya.

Lebih lanjut, Arlan juga mengatakan bahwa dalam realisasi revitalisasi Tugu Pamulang, menghabisi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah sebesar 700 juta.

Selain itu, Arlan juga mengatakan dalam proses revitalisasinya, Tugu Pamulang ini membutuhkan waktu kurang lebih dua bulan. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co BANTEN