Omicron Masuk Kota Tangerang, Dinkes Kota Tangerang Gerak Cepat

07 Januari 2022 08:00

GenPI.co Banten - Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang menyiapkan antisipasi ledakan kasus Covid-19 terutama untuk varian baru omicron.

Hal ini dilakukan sebagai respon dari temuan dua pegawai Bandara Soekarno-Hatta yang diduga terpapar varian baru omicron, bermukim di Kota Tangerang. Serta peningkatan kasus Covid-19 varian baru di sekala nasional.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang dr Dini Anggraeni mengungkapkan, dalam langkah treatment, dinkes telah mempersiapkan lantai dua Puskesmas Panunggangan Barat untuk menjadi Rumah Isolasi Terkonsentrasi.

BACA JUGA:  Bank Banten: Siap Bantu Pemprov Pulihkan Ekonomi Tahun 2022

Selain itu, Dini juga mengaku telah berkoordinasi dengan RSUD dan sejumlah RS lainnya untuk mempersiapkan sarana prasarana, obat-obatan, Bahan Medis Habis Pakai (BMHP) hingga suplai oksigen.

“Kita konversi terus, kemarin kasus menurun kita kembali ke pelayanan dasar dan kesehatan lainnya. Sekarang dengan adanya antisipasi varian baru ini, kita harus bisa fleksibel,” kata Dini, dikutip dari laman resmi Pemkot Tangerang, Kamis (6/1).

BACA JUGA:  Penjualan Sepi, Omzet Anjlok, Pedagang Jatiuwung Buang Sayuran

Menurut Dini, pihaknya akan mengantisipasi segala kemungkinan ledakan kasus usai libur nataru dan ledakan varian baru. Meski demikian, dia berharap tidak ada lagi penambahan kasus lagi di wilayahnya.

Dini mengungkapkan, Dinkes Kota Tangerang juga menggencarkan testing dengan rata-rata 500 sampel per hari di pusat keramaian seperti pasar, mal, terminal, pusat perbelanjaan hingga lingkungan sekolah.

BACA JUGA:  Waduh, Darurat Ahli, Kota Tangerang Belum Bisa Deteksi Omicron

Menurut dia, sudah lebih dari 4.700 sampel berhasil dikumpulkan dan semua hasilnya dinyatakan negatif Covid-19.

Lebih jauh, Dinkes juga telah menugaskan seluruh RS dan Faskes di Kota Tangerang, untuk melakukan pencarian kasus pada suveilans aktif dengan pasien-pasien beresiko tinggi.

“Pasien Influenza Like Illness (ILI), ibu hamil, lansia, HIV, TBC yang diketahui beresiko tinggi penularannya. Selain lingkungan PTM, kita juga akan testing seluruh pegawai rumah sakit,” jelas dr Dini.

Terkait dengan langkah tracing, Dinkes Kota Tangerang terus tracing kontak erat dengan rata-rata 1:15. Terkait hal ini, Dini berharap masyarakat tidak takut menerima petugas pencarian kotak erat.

“Hal ini demi menolong mereka yang sekiranya sudah tertular secara lebih cepat. Sehingga, tidak terjadi penularan yang lebih panjang jauh lagi,” harapnya. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Citra Dara Vresti Trisna

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co BANTEN