GenPI.co Banten - Dinas Kesehatan Kota Tangerang dr. Dini Anggreani mengungkapkan, pihaknya kekurangan SDM tenaga kesehatan yang mampu mengoperasikan alat dengan metode whole genome sequencing (WGS).
Dilansir dari laman gsilab.id, WGS adalah upaya melihat urutan kode genetik. Metode ini bermanfaat sebagai salah satu kunci penanganan infeksi Covid-19 akibat virus corona yang tengah melanda berbagai negara termasuk Indonesia.
Menurut Dini, keterbatasan SDM ini membuat Dinkes Tangerang tidak dapat mendeteksi Covid-10 varian omicron di Kota Tangerang.
"Beda, ya untuk WGS. Jadi gak bisa sembarangan," ucap Dini saat dikonfirmasi pada Rabu (5/1).
Meski demikian, lanjut Dini, pihaknya masih menggunakan fasilitas pengecekan varian Covid di Laboratorium Litbangkes Kementerian Kesehatan RI.
"Kemampuan ahlinya, bukan persoalan alat. Kan itu kan ngeliat genom ya, gen nya," jelasnya.
Dini menjelaskan bahwa dalam mengecek varian omicron membutuhkan waktu kurang lebih tiga sampai lima hari.
Lebih lanjut, Dini juga menegaskan bahwa proses pendeteksian itu mesti dilakukan oleh ahlinya.
"Itu harus yang ahli, bukan hanya dari alat gitu aja," tutupnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News