GenPI.co Banten - Pernyataan Ketua Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Giring Ganesha ditanggapi oleh Ketua Umum PB Al Khairiyah Ali Mujahidin.
Mujahidin menilai pernyataan Giring tendensius karena terkesan menghina Anies Baswedan Gubernur DKI yang berpeluang dipilih masyarakat menjadi presiden masa depan.
Apa yang disampaikan mantan vokalis band Nidji itu dinilai sebagai statement politik yang belum dewasa, tidak mencerminkan etika politik (high politic) seolah orang yang sedang belajar orasi di atas panggung.
Pernyataan artis ini disebut tidak mencerminkan harmoni jiwa kepemimpinan, kenegarawanan dan kebangsaan yang seharusnya ada pada politisi dan pimpinan parpol.
"Giring itu sebagai politisi baru sebaiknya mengekspresikan jati dirinya sebagai generasi calon pemimpin masa depan bangsa yang idealis, bukan mengumbar kebencian dan memicu permusuhan," katanya, Mujahidin, dikutip dari Antara, Rabu (29/12).
Mujahidin menyarankan agar politisi baru ini berhitung mengenai segala sesuatu yang dilontarkan di mana dapat berdampak pada penilaian sikap orang lain.
"Bisa jadi Giring ingin eksis atau menurut pandangannya ‘Pengen dialem’ atau dipuji oleh Jokowi yang ada di depannya saat berorasi," sebutnya.
H Mumu, sapaan akrab Mujahidin, memprediksi pernyataan Giring justru akan menjadi blunder lantaran Jokowi adalah presiden yang dikenal mampu merangkul lawan politiknya.
"Mau eksis dan dipuji ya, boleh-boleh saja, tapi tanpa harus menjelekan orang lain, dan berbeda pandangan boleh, tapi menghina dan menjatuhkan orang lain agar dirinya eksis ya tidak baik itu,” paparnya.
Mumu mengaku, selama dua periode Al Khairiyah mendukung Jokowi, namun kata dia, tidak tertarik menjatuhkan orang lain.
“Tidak ada gunanya dan akan jadi politik murah yang tidak bernilai," ujar H Mumu. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News